Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) menjamin keandalan listrik selama arus balik Lebaran dengan memastikan ketersediaan batu bara, gas, dan bahan bakar minyak dalam kondisi cukup.
 
"Seluruh energi primer cukup untuk menghadirkan pasokan listrik selama libur Idul Fitri. Hari operasi untuk energi primer, khususnya batu bara berada di atas 15 hari," kata Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu.
 
Perseroan menyiapkan 2.982 posko pengamanan pelayanan listrik dengan kekuatan 50.268 personel, 147 posko mudik, 6.142 kendaraan, dan 2.550 peralatan pendukung siaga di seluruh unit untuk mengatasi puncak arus balik.
 
Dari sisi layanan, PLN juga telah melakukan transformasi dengan menghadirkan aplikasi PLN Mobile, Yantek Mobile dan Virtual Command Center (VCC) guna mendukung kinerja layanan pelanggan.
 
Sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali tercatat memiliki daya mampu sebesar 31.702 megawatt dengan beban puncak mencapai 18.518 megawatt.
 
Kemudian, sistem kelistrikan Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara memiliki daya mampu sebesar 4.724 megawatt dengan beban puncak mencapai 3.060 megawatt.
 
Selanjutnya, sistem kelistrikan Sumatra memiliki data mampu mencapai 7.182 megawatt dengan beban puncak 5.333 megawatt dan sistem kelistrikan Kalimantan punya daya mampu 2.464 megawatt dengan beban puncak 1.440 megawatt.
 
Dari hasil pantauan, sepanjang hari raya Idul Fitri, PLN menerima hampir 3.500 laporan pelanggan melalui aplikasi PLN Mobile. PLN memastikan seluruh laporan tersebut bisa dilayani dan diselesaikan dengan baik oleh petugas di lapangan.
 
"Kami memastikan tidak akan tidur kalau masih ada listrik yang mati. Kami tidak akan pulang kalau pelanggan masih ada gangguan," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Baca juga: PLN remajakan infrastruktur kelistrikan dukung kelancaran G20
Baca juga: KM Ciremai diperbantukan untuk melayani arus balik Lampung - Cilegon
Baca juga: AP II siapkan Terminal 1B Soetta jika terjadi kenaikan arus balik

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022