Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Jakarta Yayat Supriatna memperkirakan lebih dari 500 ribu orang per hari memasuki kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur Lebaran 2022.

"Asumsinya bisa mencapai 500 ribu orang yang ke Puncak. Jika ditambah dengan pergerakan warga lokal, maka potensi jumlah orang yang beraktivitas di kawasan Puncak bisa mencapai lebih dari setengah juta orang," kata Yayat di Bogor, Rabu.

Menurutnya, angka tersebut berdasarkan pada asumsi jumlah kendaraan yang masuk ke Tol Jagorawi menuju Puncak saat libur Lebaran, yang diperkirakan mencapai 50 ribu kendaraan.

Jika rata-rata kendaraan berisi lima orang, tambahnya, maka perkiraannya terdapat 250-300 ribu orang yang berwisata ke Puncak; ditambah jumlah orang dari pengunjung dengan menggunakan sepeda motor.

"Kalau ditambah sepeda motor yang jumlahnya bisa mencapai 50 ribu atau 100 ribu dan rata-rata dua orang, maka ada potensi 100-200 ribu orang yang naik motor," tambah Anggota Tim Percepatan Pembangunan Strategis Kabupaten Bogor itu.

Baca juga: 40 ribu motor dan 50 ribu mobil lewati jalur Puncak

Oleh karena itu, dia meminta petugas mengantisipasi adanya konvoi kendaraan di jalur Puncak yang kerap terjadi selama libur Lebaran. Ia juga berpesan kepada masyarakat agar mempertimbangkan kembali sebelum berwisata ke kawasan Puncak karena sudah hampir dipastikan akan terjadi kemacetan.

"Jangankan Lebaran, (libur) Sabtu-Minggu saja sudah macet. Maka, selama masih ada pilihan lain yang lebih baik, pilihan itu perlu kita pertimbangkan," imbaunya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Sigit Irfansyah mengatakan Kementerian Perhubungan bersama Polri menerapkan rekayasa lalu lintas satu arah (one way​​​​​​​) dan ganjil genap, seperti yang diberlakukan setiap akhir pekan, untuk mengatasi kemacetan di jalur Puncak selama libur Lebaran.
​​​​​​​
Dia juga mengklaim sistem ganjil genap yang mulai diterapkan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) cukup efektif mengurangi kemacetan di jalur Puncak.

"Banyak yang bertanya apakah ganjil-genap efektif? Efektif, tapi tidak 50 persen mengurangi kemacetan, hanya sekitar 20-30 persen mengurangi kemacetan," ujar Sigit.
​​​​​​​
Baca juga: Pengusaha hotel berharap kepastian jadwal satu arah di jalur Puncak

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022