Jakarta (ANTARA) - Indonesia bakal berjuang untuk mempertahankan gelar juara pada Piala Thomas 2022 yang akan berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand, 8-15 Mei.

Untuk itu, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyiapkan para pemain terbaik, meskipun konsentrasi harus terpecah karena juga harus menyiapkan para pemain ke ajang SEA Games Vietnam yang penyelenggaraannya nyaris bersamaan dengan perebutan Piala Thomas dan Uber.

Dalam kondisi tersebut, PBSI telah merilis daftar nama pemain yang memperkuat Merah Putih pada perebutan supremasi kejuaraan bulu tangkis beregu putra di dunia tersebut.

Susunan pemain tak banyak mengalami perubahan dari tim Thomas Cup 2020 yang bergulir tahun lalu di Ceres Arena, Aarhus, Denmark.

Dari 12 nama yang terdaftar, mayoritas adalah pemain yang tahun lalu membawa Indonesia menjadi juara Piala Thomas untuk kali ke-14.

Hanya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang tahun ini absen karena difokuskan ke SEA Games Hanoi, Vietnam, 12-23 Mei.

Sementara Marcus Fernaldi Gideon absen karena masih dalam tahap pemulihan usai operasi pada kakinya.

Sebagai pengganti, PP PBSI menurunkan pemain muda Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan Syabda Perkasa Belawa. Selain itu ada juga nama Tegar Sulistio yang diharapkan dapat menimba pengalaman.


Jonatan jadi tumpuan

Pada sektor tunggal putra, Indonesia mengandalkan lima pemain yakni Anthony Sinisuka Ginting (peringkat 5 dunia), Jonatan Christie (8), Shesar Hiren Rhustavito (24), Tegar Sulistio (496), dan Syabda Perkasa Belawa (626).

Dari deretan nama tersebut, Jonatan Christie bakal menjadi tumpuan merujuk pada konsistensi permainan sepanjang musim 2022.

Jojo, sapaan akrab Jonatan Chritie musim ini telah lima kali turun dalam rangkaian turnamen. Dari jumlah tersebut, dia tiga kali melaju ke final dan satu di antaranya berakhir dengan gelar juara pada Super 300 Yonex Swiss Open (22-27 Maret) setelah di final mengalahkan wakil India Prannoy Haseena Sunil Kumar dengan skor 21-12, 21-18.

Kemudian, pebulu tangkis kelahiran Jakarta, 15 September 1997 itu menjadi runner-up masing-masing pada Super 500 Korea Open (5-10 April) kalah dari Weng Hong Yang asal China dengan skor 21-12, 19-21, 15-21 dan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (26 April-1 Mei) kalah dari wakil Malaysia, Lee Zii Jia, 17-21, 21-23.

Sepanjang musim ini, Jojo mengantongi rekor 16 menang dan empat kali kalah. Pencapaian tersebut menempatkan Jonatan di urutan kedua dalam peringkat BWF World Tour 2022 dengan mengantongi 24.150 poin atau berada di bawah Lakshya Sen asal India dengan 28.950 poin.

Sedangkan Anthony Sinisuka Ginting sepanjang tahun ini mengantongi rekor delapan menang dan lima kali kalah. Dari lima turnamen yang diikuti, pencapaian tertinggi Anthony mencapai semifinal pada Super 300 Swiss Open.

Pada ajang terakhir di Kejuaraan Asia, dia tersingkir perempat final kalah dari Weng Hong Yang asal China dengan skor 13-21, 21-16, 11-21.

Shesar juga tampil tak konsisten. Dari delapan laga yang dilakoni, dia hanya meraih tiga kemenangan. Pencapaian terbaik Shesar dalam lima turnamen musim ini adalah menjejak perempat final pada Korea Open.

Dari statistik di atas, Jojo yang memiliki bekal lebih baik di antara pemain tunggal putra lainnya diharapkan mampu mendulang poin untuk Indonesia pada setiap laga yang dilakoni. Semoga pemain tunggal putra lainnya juga lebih termotivasi.


Ganda tetap solid

Pada sektor ganda, kehilangan Marcus Fernadi Gideon tampaknya tak terlalu berpengaruh karena Indonesia memiliki stok pemain pelapis yang tak kalah tangguh.

Skuad Merah Putih memiliki pasangan muda yang musim ini tampil cukup spektakuler yakni Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Fikri/Bagas membuat kejutan dengan menjadi juara pada Super 1000 All England Open (16-20 Maret) setelah di final mengalahkan sang senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 21-19, 21-13.

Sementara Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan baru saja menjuarai Kejuaraan Asia setelah mengalahkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 23-21, 21-10.

Selain dua pasangan muda, Indonesia juga memiliki Hendra/Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Dengan komposisi sektor ganda yang solid, pelatih tinggal menyusun strategi saat memilih para pemain yang diturunkan pada setiap laga di Piala Thomas 2022.


Peta persaingan

Secara umum, peta persaingan pada Piala Thomas 2022 tidak jauh berbeda dengan edisi sebelumnya. Hanya saja, skuad Merah Putih harus mewaspadai kehadiran pemain-pemain baru dari tim lawan.

Komposisi pemain Indonesia di atas kertas lebih solid, namun tetap saja bukan jaminan. Skuad Merah Putih harus tetap fokus dan tak boleh memandang sebelah mata lawan.

Indonesia bakal mengarungi Thomas Cup 2022 tergabung di Grup A bersama Korea Selatan, Thailand, dan Singapura.

Korea Selatan memiliki deretan pemain yang menjadi andalan. Misalnya, tunggal putra Jeon Hyeok Jin memenangi Super 300 Korea Masters (12-17 April) dan ganda putra baru Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae yang memenangi Korea Open 2022.

Sementara Thailand juga patut diwaspadai. Dengan status tuan rumah, skuad Negeri Gajah Putih diprediksi tampil dengan motivasi tinggi, meski deretan bintang mereka pada sektor ganda tidak diturunkan seperti Dechapol Puavaranukroh, Supak Jomkoh, dan Kedren Kittinupong.

Untuk tunggal putra, Thailand bakal mengandalkan pebulu tangkis muda yang memiliki peringkat 18 dunia, Kunlavut Vitidsarn, dan Kantaphon Wangcharoen yang berada di urutan 21 dunia.

Kemudian Singapura akan mengandalkan pebulu tangkis tunggal putra peringkat 10 dunia Loh Kean Yew. Untuk ganda, Negeri Singa tidak begitu spesial karena pemain terbaik mereka yakni Terry Hee/Loh Kean Hean berada di peringkat 60 dunia.

Melihat peta kekuatan di Grup A, Indonesia diprediksi bisa melewati fase penyisihan. Bahkan, punya potensi besar untuk bisa mempertahankan gelar juara sekaligus mempertegas dominasi di Piala Thomas dengan gelar ke-15.

Semoga momentum kebangkitan pada 2021 di Piala Thomas 2020 dapat berlanjut pada tahun ini. Kemenangan atas China dengan skor 3-0 pada final tahun lalu mengembalikan kejayaan Indonesia setelah paceklik selama dua dekade.

Hanya saja kala itu bendera Merah Putih tidak berkibar di Denmark karena sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Tentunya, tahun ini besar harapan Merah Putih berkibar di Negeri Gajah Putih.


Baca juga: Indonesia jalani latihan ringan jelang Thomas-Uber di Bangkok
Baca juga: Kejuaraan Asia ajang pemanasan jelang Thomas-Uber dan SEA Games
Baca juga: PBSI umumkan susunan pemain Piala Thomas-Uber 2022

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022