Jakarta (ANTARA) - Cerita dalam drama baru Korea "The Sound of Magic" akan mengeksplorasi mengenai pemaknaan menjadi dewasa yang segera dirilis pada Jumat (6/5) secara global di layanan streaming Netflix.

"Kita terkadang bertanya pada diri sendiri, apakah kita telah dewasa atau apakah kita dapat menyebut diri kita dewasa," kata sutradara Kim Sung-yoon, dikutip dari The Korea Times pada Kamis.

Kim, yang dikenal mengarahkan serial "Itaewon Class" (2020), mengatakan tayangan "The Sound of Magic" memunculkan banyak pertanyaan, termasuk apa arti menjadi dewasa, bagaimana keinginan untuk membesarkan anak-anak di masa depan, dan bagaimana mendefinisikan kehidupan yang bahagia.

"Ini adalah drama yang akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak," tambahnya.

Baca juga: "The Sound of Magic" hingga "Stranger Things 4" siap tayang

Baca juga: Drama Korea Ji Chang-wook "The Sound of Magic" tayang awal Mei


Drama "The Sound of Magic" didasarkan pada komik web berjudul sama karya Ha Il-kwon pada 2010. Serial musik fantasi ini mengikuti dua remaja bernama Yoon Ah-yi (diperankan oleh Choi Sung-eun) dan Na Il-deung (diperankan oleh Hwang In-yeop), dan seorang pesulap misterius Lee Eul (diperankan oleh Ji Chang Wook).

Ah-yi menjalani kehidupan yang keras dan dililit utang setelah orang tuanya meninggalkan dirinya dan adik perempuannya. Ketika ia bekerja paruh waktu demi menghidupi dirinya sendiri dan adiknya di samping tetap bersekolah, satu-satunya mimpi Ah-yi adalah menjadi dewasa.

Sementara itu teman sekelasnya, Il-deung, dipaksa oleh orang tuanya untuk mendapatkan peringkat teratas di kelas sehingga dapat memiliki kesempatan pekerjaan yang baik di masa depan.

Suatu hari, dua remaja tersebut bertemu Eul yang tinggal di sebuah bekas taman hiburan. Eul memperkenalkan mereka pada harapan dan impian dalam hidup.

Serial "The Sound of Magic" ditulis oleh Kim Min-jeong, yang sebelumnya telah menulis serial romansa periode "Love in the Moonlight" pada 2016.

Sutradara Kim menceritakan bahwa dirinya telah lama ingin mengadaptasi komik web itu selama sekitar delapan tahun terakhir. Menurutnya, karya-karya Ha sulit untuk dialihwahanakan, namun dirinya tetap mencoba untuk mengadaptasinya menjadi sebuah serial.

"Saya suka webtoon aslinya, jadi saya bertemu dengan Ha Il-kwon untuk berdiskusi. Tapi hak kekayaan intelektual sudah dijual (ke orang lain) saat itu. Dan ketika kami bertemu lagi setelah itu, serialnya masih belum diluncurkan," katanya.

Ji, yang berperan sebagai pesulap misterius, mengatakan dirinya berempati dengan kedua karakter remaja itu. Menurutnya, kisah kedua remaja dapat beresonansi dengan pengalaman siapa pun.

"Ada beberapa alasan (untuk mengambil peran). Kisah Ah-yi dan Il-deung terasa seperti kisah saya sendiri," katanya.

Sementara Choi juga mengungkapkan bahwa serial ini akan menawarkan pesan dukungan dan keberanian kepada penonton. Menurut Choi, fokus utama dalam karakter dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.

Baca juga: Ji Chang-wook pulih dari COVID-19, siap lanjutkan syuting

Baca juga: Netflix tak lanjutkan serial animasi Meghan Markle "Pearl"

Baca juga: Jun Jong-seo akan bintangi film "Ballerina" di Netflix

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022