Jakarta (ANTARA) - Aktris Amber Heard mendeskripsikan hubungan yang ia klaim penuh kekerasan dengan aktor Johnny Depp saat memberi kesaksian di pengadilan, Rabu (4/5), dalam kasus defamasi yang diajukan Depp.

Depp menuduh mantan istrinya berbohong karena mengatakan Depp melakukan kekerasan domestik, Depp mengaku justru dia korban kekerasan yang dilakukan Heard.

Dikutip dari Huffington Post, Heard mengatakan di pengadilan bagaimana Depp memakai uang dan pesona untuk menutupi perilakunya yang mengejutkan.

Heard mendeskripsikan skenario Dr. Jekyll dan Mr. Hyde di mana Depp, yang sudah lama terbuka soal perjuangannya menghadapi kecanduan alkohol dan obat terlarang, kadang bersikap hangat, tapi kadang "bersikap berbeda".

Heard mengatakan, sulit ketika melihat pria yang dicintainya berubah seperti itu.

"Dan tidak ada yang mengatakan itu kepadanya. Tidak ada yang jujur kepadanya," kata Heard, merujuk kepada orang yang menurus karier Depp.

Baca juga: Amber Heard sewa firma humas baru untuk lawan Johnny Depp

"Dia tak sadarkan diri di tengah muntahannya, dia kehilangan kontrol tubuhnya, dan semua orang membersihkannya. Saya membersihkannya," katanya.

Heard tampak emosional saat memberikan testimoni dan Depp sebagian besar hanya menatap ke arah meja, tampak sedang menulis sesuatu.

Heard mengatakan kali pertama Depp memukulnya pada musim dingin tahun 2011. Depp menampar wajahnya, tetapi Heard tertawa karena menyangka sang aktor hanya bergurau.

Dia mengklaim Depp memukulnya tiga kali sampai dia kehilangan keseimbangan. Heard mengatakan, dia tahu hubungan ini tak sehat dan harus berakhir, tapi dia tidak mau meninggalkan Depp.

Heard mendeskripsikan pola di mana Depp akan muncul dan menghilang, kembali setelah dia dalam keadaan sadar. Kemudian, Depp diklaim menyembunyikan alkohol dan obat-obatan, membuat Heard bertanya-tanya apakah suaminya dalam keadaan mabuk atau tidak.

Sebelumnya, psikolog yang dipekerjakan oleh pengacara untuk aktor "Pirates of the Caribbean" Johnny Depp bersaksi, Selasa (26/4) pada kasus pencemaran nama baik terhadap mantan istrinya Amber Heard bahwa Heard menderita gangguan kepribadian.

Shannon Curry, seorang psikolog klinis dan forensik, mengatakan dia telah memeriksa catatan kesehatan mental Heard dan mengevaluasinya secara pribadi selama 12 jam selama dua hari pada Desember 2021.

Curry mengatakan, menurut pendapatnya, aktris 36 tahun yang berperan dalam film "Aquaman", memiliki gangguan kepribadian ambang dan gangguan kepribadian histrionik.

Curry mengatakan beberapa karakteristik utama dari gangguan kepribadian ambang termasuk "kemarahan dalam diri dan permusuhan batin", kecenderungan untuk menjadi "benar sendiri" dan "suasana hati yang berubah-ubah."

Curry, yang memiliki pengalaman dengan veteran AS, berpendapat Heard tidak menderita gangguan stres pasca-trauma (PTSD) sebagai akibat dari dugaan kekerasan dalam rumah tangga.

Heard telah "sangat melebih-lebihkan" gejala PTSD dalam tes yang diberikan, katanya.

Di sisi lain, psikolog Dawn Hughes yang dipanggil pengacara Heard bersaksi bahwa dia telah mendiagnosis Heard setelah memeriksanya selama 29 jam dan meninjau catatan terapi, dan dia telah menyimpulkan bahwa Depp terlibat dalam "kekerasan tingkat tinggi."

Hughes mengatakan dia tidak setuju dengan diagnosis Curry. Dia mengatakan, dalam pemeriksaannya, gejala Heard sesuai dengan korban kekerasan seksual.

Hughes juga mencatat bahwa Heard juga mengalami pelecehan dari orang tuanya dan membawa beberapa masalah tersebut dalam hubungannya dengan Depp.

Baca juga: Amber Heard sebut kasus defamasi ini hal tersulit yang dialaminya

Baca juga: Kesaksian Amber Heard tentang Johnny Depp yang berubah jadi kasar

Baca juga: Psikolog sebut Amber Heard menderita PTSD

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022