London (ANTARA) - Dolar AS mempertahankan pelemahannya di level terendah satu minggu pada Kamis, setelah bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), menaikkan suku bunga seperti yang diperkirakan secara luas, tetapi meredam gagasan bahwa kenaikan yang lebih besar dapat terjadi di depan.

Ekspektasi Fed yang hawkish telah sangat membebani pasar tahun ini dan mendorong dolar lebih tinggi - versus sekeranjang mata uang saingannya, indeks dolar naik lebih dari 7,0 persen sepanjang tahun ini, di jalur untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 2015.

Namun dolar melemah setelah The Fed mengumumkan keputusannya untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin. Hedge fund memangkas posisi long yang diperpanjang setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada wartawan setelah pertemuan kebijakan dua hari bahwa pembuat kebijakan tidak secara aktif mempertimbangkan kenaikan 75 basis poin di masa depan.

Pertemuan itu tidak terlalu mengejutkan tetapi sedikit kurang hawkish dari yang diharapkan dan sementara kenaikan 75 basis poin tidak lagi dipertimbangkan untuk pertemuan FOMC pada Juni, data inflasi dan arah perang di Ukraina akan menentukan keputusan Fed selanjutnya, kata analis di Mirabaud.

Baca juga: Dolar jatuh setelah Powell kesampingkan suku bunga naik 75 basis poin

Dana Fed berjangka menguat, mengambil sebagian dari perkiraan agresif pasar untuk suku bunga AS, meskipun kenaikan 200 basis poin lebih lanjut tahun ini tetap diperhitungkan.

Indeks dolar jatuh dari dekat tertinggi dua dekade dan turun 0,9 persen menjadi 102,450 setelah keputusan Fed. Indeks menguat 0,2 persen di awal perdagangan London tetapi bertahan di level terendah satu minggu.

Sterling naik lebih dari 1,0 persen menjadi 1,2637 dolar pada Rabu (4/5/2022) tetapi berada di bawah tekanan di 1,2548 dolar di Asia menjelang pertemuan bank sentral Inggris (BoE) di mana para pedagang telah sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin.

Lompatan 2,2 persen dolar Aussie adalah yang terbesar sejak akhir 2011 dan mengikuti perubahan hawkish yang mengejutkan dari bank sentral Australia (RBA), yang memulai siklus kenaikan suku bunga dengan kenaikan 25 basis poin yang lebih besar dari perkiraan pada Selasa (3/5/2022).

Dolar Australia terakhir di 0,7214 dolar AS, sedikit lebih rendah dari puncak semalam di 0,7265 dolar AS. Dolar Selandia Baru melonjak 1,7 persen, kenaikan satu hari terbesar dalam dua tahun, untuk duduk kembali di atas 0,65 dolar AS pada 0,6534 dolar AS.

Baca juga: Dolar menguat dekati tertinggi 20 tahun, pertemuan Fed jadi fokus

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022