Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk siap mendukung diskresi Kepolisian dalam pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way di jalan tol Jasa Marga Group pada periode arus balik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan bahwa pelayanan yang dilakukan untuk arus balik berbeda dengan arus mudik, salah satunya karena pada arus mudik, lalu lintas terdistribusi ke berbagai wilayah tujuan seperti ke Jabar, Jateng dan Jatim. Sedangkan pada arus balik, dari sejumlah arah tersebut, semua akan menumpuk di Jabotabek yang koridor utama menuju ke wilayah Jabotabek tersebut adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

“Pada saat arus mudik, masyarakat punya pilihan tanggal yang panjang untuk melakukan mudik. Sementara untuk arus balik, terfokus di akhir pekan ini, ditambah lagi kami melihat hingga H2 kemarin yang melakukan perjalanan mudik masih tinggi. Untuk itulah kami mengimbau masyarakat untuk pulang sebelum tanggal 6-8 Mei 2022, atau sekaligus pada tanggal 9 Mei 2022 ke atas,” ujar Heru dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kapasitas jalan tol yang terbatas harus diantisipasi dengan pemberlakuan rekayasa lalu lintas baik contraflow maupun one way yang merupakan diskresi Kepolisian. Hal ini juga mempertimbangkan pendeknya periode arus balik jika dibandingkan dengan periode arus mudik.

Heru mengatakan, berdasarkan simulasi yang dilakukan oleh Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol terkait, ada sejumlah indikator penentu pemberlakuan rekayasa contraflow dan one way yang telah disepakati bersama pihak Kepolisian, yaitu dengan menggunakan kendaraan per jam yang melewati gerbang tol utama seperti Gerbang Tol (GT) Kalikangkung, GT Palimanan Utama, GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama arah Jakarta serta mempertimbangkan diperlukan waktu persiapan untuk pemberlakuan contraflow (± 1 jam) dan one way (± 2 jam).

Contraflow secara harafiah berarti melawan arus. Contraflow merupakan sistem pengaturan lalu lintas yang mengubah arah laju kendaraan berlawanan dari arah normal. Sedangkan one way adalah rekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur yang semula dua arah menjadi satu arah dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas jalan sehingga mencegah kemacetan.

Tiga indikator pemberlakuan one way tersebut antara lain 3.500 kendaraan/jam di GT Kalikangkung untuk pemberlakuan one way di Jalan Tol Batang-Semarang sampai dengan Jalan Tol Palimanan-Kanci.

Kemudian sebanyak 4.000 kendaraan/jam di GT Palimanan Utama untuk pemberlakuan one way di Jalan Tol Cikopo-Palimanan sampai dengan Km 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek

Lalu sebanyak 6.200 kendaraan/jam yang merupakan hasil penambahan lalu lintas di GT Kalihurip Utama (dari arah Bandung) dan GT Cikampek Utama (dari arah Trans Jawa) untuk pemberlakuan one way di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

"Dengan adanya parameter ini maka, walaupun jadwal pemberlakuan one way telah disosialisasikan kepada masyarakat sejak jauh-jauh hari, kami mohon pengertian masyarakat bahwa pemberlakuan ini sepenuhnya merupakan keputusan dan diskresi Kepolisian dengan tetap melihat kondisi terkini di lapangan. Sehingga perubahan jadwal ataupun lokasi pemberlakuan one way sangat mungkin terjadi, mengingat dinamisnya lalu lintas nanti," ujar Heru.

Jasa Marga mengimbau masyarakat untuk selalu memperbaharui informasi pemberlakuan rekayasa lalu lintas melalui One Call Center Jasa Marga di nomor 14080, Twitter @PTJASAMARGA hingga Aplikasi Travoy. Persiapkan kendaraan dan pengemudi dalam kondisi prima serta pastikan kecukupan perbekalan, BBM hingga saldo uang elektronik untuk perjalanan. Selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022