Cilegon (ANTARA) - Pelabuhan Pelindo Cabang Ciwandan telah beroperasi mengamankan arus balik Lebaran 2022 bagi pemudik atau pelaku perjalanan dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, kata Kabidhumas Polda Banten Kombes Pol. Shinto Silitonga di Banten, Jumat.

"Pelabuhan Pelindo (Cabang Ciwandan) sudah mulai diaktifkan untuk bisa menampung kapal yang berangkat dari Pelabuhan Pelindo di Lampung," kata Shinto kepada wartawan di Kantor ASDP Merak, Banten, Jumat.

Terkait dengan lokasi pelabuhan Pelindo di Ciwandan yang bersinggungan dengan arus lalu lintas untuk jalur pariwisata, terutama menuju Anyer, tambahnya, Polda Banten telah menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem buka-tutup jalur.

"Kami memberlakukan pola buka-tutup untuk arus dari Cilegon Barat menuju ke Ciwandan-Anyer. Nah, pada saat kapal sandar dan bongkar, maka ratusan kendaraan yang dari kapal akan kami prioritaskan karena sasaran dari kendaraan-kendaraan tersebut adalah langsung ke jalan tol," jelasnya.

Dengan menerapkan sistem buka-tutup lalu lintas itu, lanjutnya, polisi akan menghentikan laju kendaraan yang menuju Anyer. Penghentian tersebut bertujuan untuk memberi prioritas kepada kendaraan yang berasal dari pelabuhan untuk melaju menuju Gerbang Tol Cilegon Barat.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membuka dua pelabuhan tambahan, yakni Pelabuhan Pelindo di Ciwandan dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) di Banten, untuk mengurai kepadatan penumpang kapal pada arus balik Lebaran 2022 agar tidak membanjiri Pelabuhan Merak.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten Handjar Dwi Antoro mengatakan saat ini pihaknya sedang mengevaluasi salah satu dermaga di Pelabuhan Indah Kiat untuk menjadi pelabuhan darurat.

Namun, karena terdapat indikasi crossing atau jalur yang bersilangan dengan jalur kapal lain, maka hingga saat ini Pelabuhan Indah Kiat belum difungsikan untuk penumpang arus balik.

Baca juga: Pelabuhan BBJ Bakauheni jadi alternatif penyeberangan pada arus balik

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022