Sebanyak 21 bus dari Kementerian Perhubungan dan sisanya dari Pemerintah DKI Jakarta. Satu bus rata-rata berisi 40 penumpang
Yogyakarta (ANTARA) - Terminal Giwangan Yogyakarta memberangkatkan 46 bus program mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan dan Pemerintah DKI Jakarta dengan tujuan beberapa terminal di Jakarta.

"Sebanyak 21 bus dari Kementerian Perhubungan dan sisanya dari Pemerintah DKI Jakarta. Satu bus rata-rata berisi 40 penumpang," kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pemberangkatan bus program mudik gratis dari Terminal Giwangan tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, tetapi sudah ada beberapa instansi yang juga sebelumnya memberangkatkan pemudik ke berbagai tujuan.

"Sehari sebelumnya ada pemberangkatan dari TNI dan marinir, serta dari salah satu perusahaan jamu. Setiap hari sekitar 30 sampai 35 bus mudik gratis," katanya.

Pemberangkatan bus mudik gratis masih akan berlanjut hingga Senin (9/5) dengan tujuan Pondok Pesantren Gontor.

Sementara itu, Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto yang memberangkatkan pemudik dari Terminal Giwangan mengatakan, program mudik gratis merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat pulang ke kampung halaman dan kembali ke perantauan dengan aman dan nyaman.

"Setelah dua tahun ada pembatasan karena pandemi, antusias masyarakat untuk mengikuti mudik gratis pada tahun ini sangat tinggi," katanya.

Kementerian Perhubungan menyiapkan sekitar 700 bus mudik gratis dan seluruhnya terisi penuh bahkan masih ada permintaan masyarakat yang belum terpenuhi.

"Beberapa BUMN dan berbagai instansi lain pun kemudian menyelenggarakan program mudik gratis untuk membantu masyarakat kembali ke kampung halaman," katanya.

Idealnya, lanjut dia, jumlah warga yang mudik dan balik seharusnya sama. "Namun, jumlah pemudik masih jauh lebih banyak dibanding warga yang balik. Mungkin banyak masyarakat yang masih ingin tinggal lebih lama di kampung halaman," katanya.

Berdasarkan hasil evaluasi program mudik gratis tahun ini, Suharto menyebut tidak menutup kemungkinan untuk menambah daerah tujuan mudik gratis sesuai kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi yang juga melepas mudik gratis dari Kementerian Perhubungan menyebut, program tersebut sangat membantu dan memberikan alternatif perjalanan mudik dan balik yang aman dan nyaman untuk masyarakat.

"Apalagi program ini bisa diakses gratis. Perjalanan pun aman, teratur dan harapannya sampai dengan selamat ke tempat tujuan," katanya yang mengingatkan penumpang untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama perjalanan.

Penumpang yang mengikuti program mudik gratis dari Kementerian Perhubungan pun mendapat set perlengkapan protokol kesehatan seperti masker dan hand sanitizer.

Salah satu pemudik, Tri mengatakan sangat terbantu dan merasa senang bisa mengikuti program tersebut. "Saya mudik berempat. Kalau harus membeli tiket pulang pergi tentu biaya yang dikeluarkan cukup banyak," katanya.

Ia yang bertempat tinggal di Tangerang tersebut sudah dua tahun tidak mudik karena pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemenhub siapkan 15 bus mudik gratis Jakarta-Yogyakarta

Baca juga: Kemenhub siapkan 1.030 kursi mudik gratis Jakarta-Yogyakarta

Baca juga: Program balik gratis, 1.080 motor diangkut dari Yogyakarta ke Jakarta

Baca juga: Sepeda motor mudik gratis tiba di Giwangan Yogyakarta

 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022