Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya memprioritaskan penanganan medis hingga terapi psikososial bagi para korban insiden runtuhnya seluncuran di Waterpark (kolam renang) Kenpark, Kenjeran pada Sabtu (7/5).

”Penanganan medis terus dilakukan seiring dengan penanganan terapi psikososial ini dapat dimaksimalkan,” ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi runtuhnya seluncuran di Kenjeran, Surabaya, Minggu.

Selain mengalami cedera secara fisik, proses penyembuhan trauma bagi pada korban juga diharapkan bisa beriring di dua rumah sakit tempat korban dirawat, yakni RSUD dr Soetomo dan RSUD dr Soewandhie, hingga berlanjut sampai ke rumah.

Baca juga: Wali kota jenguk korban ambrolnya seluncuran Kenpark Surabaya

Baca juga: Pengelola jelaskan ambrolnya seluncuran "waterpark" di Kenpark


“Yang sudah kembali ke rumah, Pak Wali nanti akan mengirimkan tim pemulihan trauma yang dimiliki oleh pekerja sosial masyarakat (PSM) kita,” ucapnya.

Peristiwa runtuhnya seluncuran di Waterpark Kenpark mengakibatkan 17 orang menderita luka-luka, masing-masing delapan orang dirawat di RSUD dr Soewandhie dan sembilan orang di RSUD dr Soetomo.

Setelah dilakukan perawatan intensif, empat orang diantaranya sudah diizinkan pulang dan menjalani perawatan di rumah masing-masing.

Gubernur Khofifah mengaku prihatin terhadap peristiwa tersebut dan mendoakan semua korban luka segera membaik, serta keluarga diberi kekuatan oleh Allah SWT.

Kejadian itu, kata Khofifah, harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggaraan wahana wisata, khususnya wahana kolam renang yang menyediakan fasilitas seluncuran.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga menyampaikan bahwa saat ini proses investigasi juga sedang berjalan, baik dari aparat kepolisian maupun dari pihak konstruksi, yaitu “White Water Canada”.

Baca juga: Sembilan orang jatuh dari seluncuran kolam renang Kenpark Surabaya

Baca juga: Wakil Wali Kota Surabaya harapkan THP Kenjeran dongkrak perekonomian


Sementara itu, Khofifah didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton dan General Manager Kenpark Surabaya Paul Steven melihat kondisi seluncuran, termasuk puing-puing bekas reruntuhan.

Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah mendapat penjelasan dari tim manajemen Kenpark bahwa wahana seluncuran di Waterpark telah mengalami proses kalibrasi pada tahun lalu. Bahkan, kalibrasi berkala juga telah dilakukan sejak dua tahun lalu.

”Saya tadi bertanya pada Pak Paul tentang proses kalibrasinya. Rupanya dua tahun lalu telah dilakukan, tahun kemarin terkonfirmasi juga sudah,” tutur Khofifah.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022