Jakarta (ANTARA) - Indonesia Digital Milenial Coorporative mengumumkan bahwa token IDM (Dev Ex Asix) yang baru diluncurkan di jaringan Avalanche berhasil terjual 1.000 unit Avax dalam private sale selama 1 menit.

CEO IDM, MC Basyar dalam siaran pers pada Senin menjelaskan, token yang menggunakan (Decentralized Finance/DeFi) AVAX C-Chain itu ditargetkan listing di exchanger global selambatnya lima hari setelah launch tersebut.

"Saat private sale 1.000 Avax kemarin, hitungan 1 menit ludes dibeli oleh investor," jelas MC Basyar.

Baca juga: Binance tunjuk Seth Levy sebagai Kepala Pengawasan Pasar

"Ini artinya adalah kami akan mengadopsi teknologi multichain. Saya menerapkan strategi anti-dumping price dengan tidak langsung bridging ke Avax dari BSC, namun dibuat dua smart contract berbeda namun nanti dalam suatu waktu akan di-merge,” kata MC Basyar.

Kejutan lain yang disiapkan IDM adalah melakukan burning token hingga 90 persen sebelum launch yang akan didaftarkan kepada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

"Tim kami sedang melakukan pengurusan pendaftaran ke MURI karena ini rekor baru dunia dan Indonesia,” ungkap MC Basyar yang sempat menangani Asix token itu.

Untuk pembelian IDM bisa dilakukan di decentralize exchange (dex) Avax Trader Joe melalui wallet MetaMask, Trust Wallet, dan juga SafePal. Demi menciptakan desentralisasi yang merata, selama 48 jam saat launch di Trader Joe, pembeli hanya boleh beli maksimal 0,15 persen token per wallet.

MC Basyar menjelaskan, IDM akan melanjutkan proyek super apps, crypto park, IDM Peduli menjadi IDM Foundation yang bergerak di bidang sosial blockchain, IDM Launchpad, game play and earn Indonesia, dan Rumah Produksi IDM.

“Yang terbaru kami akan luncurkan wallet kripto pertama milik Indonesia,” pungkas MC Basyar.

Baca juga: Telegram kini mungkinkan pengguna kirim aset kripto lewat layanannya

Baca juga: CEO Indodax nilai pengenaan pajak aset kripto berdampak positif

Baca juga: Inggris: Aset kripto dapat disita untuk hentikan kejahatan

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022