Tahun lalu jadi pengalaman sarat pembelajaran bagi kami
Jakarta (ANTARA) -
Devin Booker mengisyaratkan bahwa ia tidak khawatir atas situasi yang dihadapi Phoenix Suns walau mereka menelan dua kekalahan beruntun melawan Dallas Mavericks dalam lanjutan semifinal Wilayah Barat NBA.
 
Mavericks memetik kemenangan 111-101 dalam Gim 4 semifinal Barat di American Airlines Center, Minggu waktu setempat, menghapus keunggulan yang sempat dimiliki Suns dan menjadikan seri kini berkedudukan 2-2.
 
Situasi ini memaksa semifinal Barat berlangsung setidaknya enam gim sekaligus menempatkan Suns dalam situasi serupa final NBA 2021, di mana mereka memenangi dua gim pertama di kandang kemudian menelan empat kekalahan beruntun dari Milwaukee Bucks yang kemudian menjadi juara.

Baca juga: Mavericks imbangi Suns 2-2 usai rebut Gim 4
 
Booker menolak perbandingan itu, terlebih ia mengingatkan bahwa Suns bukan kali pertama harus menjalani seri playoff yang berlangsung enam gim dan kecuali melawan Bucks mereka selalu bisa keluar jadi pemenang.
 
Musim lalu Suns tercatat menang 4-2 atas Los Angeles Lakers pada putaran pertama playoff dan 4-2 kontra Los Angeles Clippers dalam semifinal Barat, lantas musim ini mereka menyisihkan New Orleans Pelicans dengan kedudukan 4-2 di putaran pertama.
 
"Tahun lalu jadi pengalaman sarat pembelajaran bagi kami," kata Booker selepas pertandingan dikutip dari situs resmi NBA, Senin.
 
"Kami menjalani enam gim tahun lalu melawan Lakers, enam gim lagi menghadapi Clippera, enam gim lain kontra Bucks, enam gim juga dengan New Orleans (tahun ini). Kami memahami bahwa ini sebuah seri. Untuk satu dan lain hal, itulah playoff," ujarnya menambahkan.
 
Booker sebetulnya tampil gemilang pada Gim 4 dengan meraup tak kurang dari 35 poin, tapi itu tidak cukup membendung Mavericks terlebih lagi bintang gaek Suns Chris Paul kembali menjalani malam yang minim kontribusi.

Baca juga: Grizzlies kemungkinan tanpa Ja Morant dalam Gim 4 lawan Warriors
 
Setelah di Gim 3 Paul mengalami masalah dengan tujuh kali kehilangan penguasaan bola atau turnover, kini pebasket berusia 37 tahun itu terbelit dengan pelanggaran hingga terkena foul out pada pertengahan kuarter keempat.
 
Paul melakukan pelanggaran keenamnya pada sisa waktu delapan menit 58 detik, memaksanya meninggalkan lapangan hanya berkontribusi lima poin, lima rebound, dan tujuh assist.
 
"Saya harus meninjau rekaman pertandingan. Saya tidak bisa menempatkan diri di situasi yang memberi lawan memanfaatkannya. Saya harus meninjau penampilan dan mencari cara bagaimana bisa memperbaiki performa," kata Paul.
 
Pelatih kepala Suns, Monty Williams, pasang badan atas kekalahan timnya bahwa tidak ragu menyatakan bertanggung jawab terkait foul out Paul.
 
Williams sempat mengajukan keberatan atas pelanggaran kelima yang dijatuhkan terhadap Paul di awal kuarter ketiga, tetapi wasit mempertahankan putusan mereka setelah peninjauan ulang.

Baca juga: Kejutan pahit ulang tahun ke-37 Chris Paul
 
Paul kemudian dikirim melantai lagi oleh Williams di awal kuarter keempat, tapi berakhir terkena foul out hanya sekira satu setengah menit kemudian.
 
"Setiap orang harus berani bertanggung jawab, dan itu dimulai dari saya," kata Williams.
 
"Saya mengambil beberapa keputusan yang menyulitkan kami. Seharusnya saya tak memaksa Chris melantai lagi, terutama tepat sebelum akhir paruh pertama."
 
"Dan sebagai tim, kami harus bertanggung jawab dalam kelalaian mengawal penguasaan bola sehingga kami tidak memberi bantuan cuma-cuma kepada lawan," tambahnya, merujuk pada jumlah turnover Suns yang tercatat 17 kali enam buah lebih banyak dibandingkan Mavericks.
 
Suns tentu berharap kenangan buruk final lawan Bucks tak berlanjut ketika mereka menjamu Mavericks untuk Gim 5 di Footprint Center, Selasa (10/5) waktu setempat.

Baca juga: Kings bajak asisten pelatih Warriors Mike Brown

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022