Memakai paralayang untuk menyampaikan kamtibmas, ini bukan akhir layanan karena ke depan kami melaksanakan rutin kegiatan yang ditingkatkan dalam rangka keselamatan berlalu lintas dan antisipasi kenaikan COVID-19
Garut, Jabar (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Garut memantau hari terakhir Operasi Ketupat Lodaya 2022 menggunakan paramotor untuk mengecek kondisi arus balik Lebaran 2022 kendaraan dari udara di jalur nasional lintas Limbangan-Malangbong dan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin.

Kepala Polres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan pemantauan menggunakan tiga motor paralayang atau paramotor yang memutar di atas jalur arus balik sambil membentangkan spanduk imbauan keselamatan.

"Memakai paralayang untuk menyampaikan kamtibmas, imbauan supaya tertib berlalu lintas, ini bukan akhir layanan kami karena ke depan kami melaksanakan rutin kegiatan yang ditingkatkan dalam rangka keselamatan berlalu lintas dan antisipasi kenaikan COVID-19," katanya.

Ia menyatakan Operasi Ketupat Lodaya 2022 berlangsung sampai Senin (9/5) 2022, di mana hingga hari terakhir masih ada sejumlah kendaraan roda dua maupun empat yang melakukan arus balik di jalur lintas Garut dari arah Tasikmalaya menuju Bandung.

Sejumlah personel, kata dia, masih terus siaga di jalur, termasuk melakukan pemantauan menggunakan paramotor untuk memberikan kesan kepada masyarakat bahwa kepolisian siap memberikan pelayanan dan rasa nyaman bagi pengguna jalan.

"Pada hari ini hari terakhir Operasi Ketupat Lodaya dalam rangka pengamanan arus balik, kami akan memberikan imbauan kamtibmas kepada masyarakat yang melaju di arus balik dari timur ke barat," katanya.

Ia menyampaikan tim yang memantau menggunakan paramotor itu akan membentangkan spanduk bertuliskan tentang keselamatan berlalu lintas, kemudian Lebaran lancar, aman, dan selamat.

Selain itu, kata dia, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat sekitar jalur maupun pengguna jalan yang telah bekerja sama menjaga arus lalu lintas agar tetap lancar, dan aman, serta menjaga keamanan dan ketertiban umum.

"Nanti paralayang ini terbang di ketinggian 15 sampai 20 meter supaya imbauan kami bisa terbaca masyarakat yang menggunakan jalan," katanya.

Ia menambahkan selama operasi pengamanan Lebaran berlangsung lancar dan aman, meski ada kemacetan masih bisa dikendalikan.

Selain itu, lanjut dia, terkait kasus kecelakaan lalu lintas juga tidak terlalu fatal, atau tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Tidak ada laka yang fatal semua dapat ditangani," demikian Wirdhanto Hadicaksono .

 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022