Bintan (ANTARA) - Siapa yang tidak kenal dengan Lagoi? Kawasan yang ramah lingkungan, asri dan indah itu dikelola oleh PT Bintan Resort Cakralawa sejak tahun 1990-an, perlahan-lahan disulap menjadi destinasi wisata berskala internasional.

Keindahan kawasan yang dikelilingi pantai berpasir putih itu membuat orang-orang selalu rindu mengunjungi Lagoi. Tidak heran bila Lagoi menjadi salah satu tujuan wisata para turis domestik dan mancanegara.

Resort, hotel berbintang, restoran mewah dan berbagai fasilitas hiburan pun tersedia untuk memanjakan wisatawan. Para pengunjung tidak hanya memanjakan matanya dan berolah raga, melainkan juga dapat berfoto ria di spot yang cantik dan menarik.

Nuansa kawasan modern dan elit, yang dipadukan dengan pelayanan hangat menjadi bagian cerita manis yang disampaikan dari mulut ke mulut hingga Lagoi menjadi terkemuka.

Sebelum pandemi, ribuan wisatawan asing setiap bulan mengunjungi kawasan dengan luas 23.000 hektare.

Tahun 2019 atau sebelum pendemi, 2 juta wisatawan berkunjung ke Lagoi, sebagian besar merupakan warga Singapura. Posisi Lagoi di Kecamatan Telok Sebong, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau bertetangga dengan Singapura.

Karena itu pula di Lagoi terdapat Pelabuhan Internasional Bandar Bentan Telani yang melayani wisatawan dari Singapura.

Group General Manager PT Bintan Resort Cakrawala, Abdul Wahab merasa optimistis Lagoi akan menunjukkan kembali auranya yang indah di mata para pelancong setelah dua tahun terdampak pandemi COVID-19.

Wahab optimistis destinasi pariwisata di Lagoi kembali bangkit, apalagi pemerintah pusat dan daerah mendukung penuh. Akhir Februari 2022 menjadi awal yang penting ketika pemerintah melaksanakan kebijakan gelembung perjalanan wisata terbatas (travel bubble).

Sepanjang periode 25 Februari hingga 19 April 2022, ada 1.686 wisman yang telah masuk ke Kabupaten Bintan, Kepri, dari Pelabuhan Bandar Bentan Telani, Lagoi.

Salah satu destinasi wisata yang mendapatkan napas panjang dari kebijakan gelembung perjalanan wisata terbatas yakni Treasure Bay. Kawasan wisata terpadu Treasure Bay merupakan salah satu tujuan wisata andalan, yang ramai diminati wisatawan domestik maupun wisman.

Kolam Renang Raksasa

Treasure Bay, lokasi yang menyimpan sejuta cerita tentang keindahan dan keunikan bagi wisatawan yang mengunjunginya.

Cerita tentang pesona Treasure Bay dimulai pada 26 Februari 2011. Saat itu, Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono meresmikan Treasure Bay yang memiliki wahana bernama Crystal Lagoon di Chill Cove.

Crystal Lagoon merupakan kolam renang raksasa yang tidak akan pernah ditemui di daerah lain, bahkan di Asia Tenggara. Kenapa?

Wahana ini memiliki luas 800 meter persegi, terbesar di Asia Tenggara. Kemudian, air di dalam kolam renang itu bukan air tawar, melainkan air laut.

Kolam renang air asin ini tidak hanya sebagai tempat berenang, melainkan juga membersihkan kulit dari jamur. Air yang bersih dengan berbagai permainan menambah magnet pengunjung.

"Terakhir berenang di Treasure Bay pertengahan tahun 2019. Sekarang saya kembali lagi melepas rindu," kata Qari, salah seorang wisatawan asal Kota Tanjungpinang.

Mengunjungi Trasure Bay tidak seperti yang dibicarakan banyak orang. Mahal. Itu kesan yang muncul.

Padahal kondisi sebenarnya tidak seperti itu, apalagi jika hanya sekadar menikmati keindahan alam dan berenang.

Untuk mengetahui secara pasti, Antara melakukan penelusuran, dimulai dari harga tiket masuk ke Lagoi. Berapa harganya? Hanya Rp5.000/kendaraan.

Harga tiket masuk ke kawasan Treasure Bay Rp185.000/orang, sementara untuk anak-anak di bawah 4 tahun, gratis.

Aries, salah seorang wisatawan asal Jakarta merasa harga tiket itu relatif murah. Dengan tiket itu, wisatawan dapat berenang gratis dan mengelilingi Treasure Bay dengan menggunakan kendaraan unik secara gratis.

Di Crystal Lagoon terdapat permainan
paddle-board, jetovator, atau bermain di pelampung raksasa. Wisatawan juga dapat mengelilingi lokasi Treasure Bay seluas 330 hektare dengan menggunakan mobil unik.

Setelah atau sebelum berenang di kolam berenang raksasa itu, wisatawan juga dapat menikmati permainan ATV, bermain sepak bola dan bola voli, menjajal Rodeo Bull, atau mengendarai two wheelers.

Roger, wisatawan asal Singapura, merasa tiga hari tidak cukup menghabiskan waktu di Treasure Bay. Keindahan alam di Treasure Bay yang bersepadan dengan Anmon Hotel menambah daya tarik destinasi wisata ini.

Kamar Anmon Hotel seperti tenda berwarna putih. Halamannya dibuat seolah-olah berada di gurun pasir.

Menurut Roger, harga kamar hotel baik di Anmon Hotel maupun Natra Hotel, tidak mahal karena fasilitas lengkap dan pelayanannya maksimal.

Penyumbang PAD
Pengelolaan kawasan wisata di Lagoi menjadi sumber pendapatan asli daerah terbesar di Kabupaten Bintan. Namun pandemi COVID-19 menyebabkan Bìntan kehilangan sebagian besar pendapatan dari Lagoi.

APBD Bintan tahun 2022, diproyeksikan Rp1,2 triliun, dengan pendapatan asli daerah Rp400 juta. Defisit anggaran pun terjadi pada tahun 2021 sebesar Rp66 miliar, salah satu penyebabnya, pendapatan dari sektor pariwisata menurun.

Pelaksana Tugas Bupati Bintan Roby Kurniawan optimistis jutaan wisman setiap tahun kembali mengunjungi Lagoi setelah pemerintah pusat membuka akses pelabuhan dan bandara berskala internasional.

Kebijakan pemerintah pusat merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata memberi efek domino positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Bularimar mengatakan Lagoi merupakan kawasan wisatawan andalan Indonesia. Banyak wisatawan yang mengklaim Lagoi lebih indah dibanding Bali sehingga memungkinkan kawasan pariwisata berskala internasional itu tumbuh lebih baik.

Kontribusi Lagoi terhadap pendapatan daerah juga cukup besar, termasuk terhadap pertumbuhan perekonomian daerah. Masyarakat yang ramah juga menjadi modal sosial yang menarik perhatian wisman.

Pembukaan akses wisatawan asing ke Kepri, khususnya Lagoi merupakan peluang besar dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu, diharapkan kelompok usaha kecil dan menengah memproduksi produk kerajinan tangan yang menarik dan berkualitas untuk dijual kepada wisman.
Baca juga: Penumpang di Pelabuhan Roro Tanjunguban Bintan mulai berkurang
Baca juga: Lebaran, kelong apung di Bintan diburu turis lokal hingga asing

 

Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022