PBB, New York (ANTARA News) - Gerakan Non-Blok pada  Selasa  mengecam kegiatan permukiman Yahudi di wilayah Palestina. GNB menyatakan pola tindakan provokatif Israel di Tepi Barat adalah tanda Israel memilih pendudukan dan konflik dengan mengorbankan masa depan kedua bangsa dan wilayah tersebut secara keseluruhan.

Pernyataan itu dikeluarkan saat wakil tetap Mesir untuk PBB, Maged Abdel Aziz atas  nama 120 anggota GNB di Sidang Majelis Umum untuk memperingati Hari Solidaritas Internasional bagi Rakyat Palestina.

"Gerakan (Non-Blok)percaya bahwa ... Kekuatan Pendudukan (Israel) terus dengan sengaja menghalangi terwujudnya predamaian dan keamanan di wilayah Timur Tengah," kata Aziz sebagaimana dikutip Xinhua.

"Gerakan Non-Blok tetap teguh dalam pengutukannya terhadap praktek dan kebijakan permukiman tidak sah Israel, dan menegaskan bahwa semua upaya yang melanggar hukum semacam itu guna mengubah susunan demografik, ciri khas dan status Wilayah Palestina Yang Diduduki, termasuk Jerusalem Timur, tetap ditolak dan tak diakui oleh masyarakat internasional," kata Aziz.

"Kekebalan Israel dari hukuman tak bisa terus ditoleransi," katanya.

Di dalam pernyataannya yang berskala luas, Aziz juga menyeru Israel agar mencabut blokade atas Jalur Gaza.

"Gerakan Non-Blok menekankan perlunya untuk memaksa Israel, kekuatan pendudukan, untuk sepenuhnya mencabut blokade tidak sahnya, sejalan dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional," kata Aziz.

"Gerakan tersebut kembali menyatakan situasi yang tak bisa diterima dan berlangsung terus ini harus diakhiri. Krisis yang tak terselesaikan ini terus menimbulkan penolakan serius terhadap upaya universal guna mendorong perdamaian dan terus menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Palestina," kata Aziz.

Aziz juga memuji kerja sama Palestina-Israel dalam pertukaran Gilad Shalit belum lama ini, tapi ia dengan cepat menyatakan ribuan orang Palestina masih disekap di berbagai penjara Israel.
(C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011