Lampung (ANTARA) - Kerupuk sudah menjadi camilan yang populer bagi masyarakat Indonesia, maka tak heran bila kudapan bertekstur renyah itu memiliki berbagai ragam bentuk dan juga rasa yang khas di tiap-tiap daerah asalnya.

Tidak hanya itu saja, cara pengolahan juga beragam mulai dari yang digoreng dengan minyak hingga digarang dengan arang.

Salah satu cara pengolahan yang cukup unik adalah dengan menggunakan arang seperti kerupuk kemplang yang banyak tersebar di kawasan Sumatera, salah satunya adalah daerah Lampung dan sekitarnya. ANTARA berkesempatan mendatangi produsen kerupuk kemplang di Kecamatan Way Halim, Bandarlampung.

Kerupuk Kemplang berlabel Anugerah Jaya itu dibuat dari dapur sederhana yang sudah digeluti oleh generasi kedua dari usaha turun temurun yang sudah dijajaki mulai dari tahun 2000-an awal.

Baca juga: Kerupuk melarat kuliner khas Cirebon tercipta saat masa sulit

Baca juga: 5 camilan keripik dan kerupuk Jawa Barat tembus pasar Korea Selatan
Rumah produksi krupuk kemplang di Bandar Lampung (ANTARA/Chairul Rohman)


Salah satu yang masih bertahan untuk mewarisi usaha keluarga ini adalah Ibu Iva. Dia mengakui bahwa bisa menghasilkan sekitar 30 bal dalam kondisi biasa, jika dalam kondisi ramai seperti musim liburan dia mengaku bisa memproduksi sampai dengan 50 bal dalam satu hari.

"Kalau sehari itu kita bisa 30 bal, kalau lagi ramai itu bisa sampai 50 bal lah. 1 bal itu ada 18 bungkus dengan isi masing-masing 1 bungkusnya itu ada 24 buah kerupuk kemplang," ujar Iva, sembari sibuk menggarang kerupuk kemplang di rumah produksinya, Selasa.

Dalam hal ini, untuk urusan dapur produksinya dia tidak hanya memusatkan di dapurnya sendiri. Melainkan, dia juga membuka kerja sama dengan warga sekitar yang ingin membantu dalam hal memproduksi.
 
Rumah produksi krupuk kemplang di Bandar Lampung (ANTARA/Chairul Rohman)


Meski begitu, untuk pembuatan bahan dasar sebelum digarang hanya keluarganya saja yang membuatnya, tidak dibantu dengan karyawan lainnya. Produksi bahan sendiri jika dalam kondisi ramai bisa mencapai 100 kg dalam sehari.

"Saat ini, kita tidak hanya membuka tempat produksi di sini saja, kita membuka kerjasama dengan masyarakat sekitar yang ingin mencari pemasukan tambahan dan dikerjakannya di dapur masing-masing," ucap dia.

Kerupuk kemplang Anugerah Jaya memang masih didistribusikan di wilayah Bandarlampung dan sekitarnya, biasanya mereka para pembeli datang secara mandiri ke dapur produksinya hingga sudah memiliki langganan tetap yang langsung diantarkan.

Cara pengolahan

Kerupuk Kemplang memiliki cara tersendiri dan unik dalam hal pengolahan, caranya adalah digarang di atas tungku panas yang berisikan arang. Satu krupuk itu bisa memakan waktu dari 30 detik hingga 35 detik.

Sehingga, krupuk kemplang dirasa lebih sehat karena memiliki cara pengolahan yang tidak menggunakan minyak goreng dan juga bahan pengawet.

"Cara pengolahannya memang seperti ini, tidak menggunakan minyak goreng dan juga bahan-bahannya juga tidak ada pengawetnya. Kalau untuk arangnya sih, dari kayu apa saja, tidak ada arang khusus dari jenis kayu," ujar dia.

Kerupuk kemplang ini memiliki bahan dasar ikan giling, tepung dan juga bumbu penyedap untuk meningkatkan cita rasa dari krupuk kemplang itu sendiri sehingga ketika dimakan memiliki cita khas rasa yang gurih dan membuat nagih.

Dalam hal ini, krupuk kemplang Anugerah Jaya itu dibanderol mulai dari Rp6.500 sebagai harga dasar sebelum didistribusikan ke agen-agen yang sudah memiliki kerja sama.

Baca juga: Lima aneka oleh-oleh camilan khas Cirebon, kerupuk hingga minuman

Baca juga: Wabup Kapuas Hulu doyan makan kerupuk basah saat berbuka puasa

Baca juga: UMKM kerupuk gambir di Kediri ramai permintaan

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022