Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (10/5/2022), berbalik menguat dari penurunan selam empat hari berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 1,15 persen atau 154,47 poin, menjadi menetap di 13.534,74 poin.

Indeks DAX 40 anjlok 2,15 persen atau 293,62 poin menjadi 13.380,67 poin pada Senin (9/5/2022), setelah jatuh 1,64 persen atau 228,23 poin menjadi 13.674,29 poin pada Jumat (6/5/2022), dan melemah 0,49 persen atau 68,30 poin menjadi 13.902,52 poin pada Kamis (5/5/2022).

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 30 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 10 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Bayer AG, sebuah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produk kesehatan dan pertanian multinasional Jerman melambung 5,40 persen, merupakan pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Disusul oleh saham BASF SE, perusahaan kimia multinasional Jerman dan produsen bahan kimia terbesar di dunia yang terdongkrak 3,04 persen, serta perusahaan jasa pengiriman paket dan manajemen rantai pasokan multinasional Jerman Deutsche Post AG menguat 2,96 persen.

Di sisi lain, Porsche Automobil Holding SE, perusahaan induk industri otomotif yang menawarkan pengembangan, produksi, dan penjualan mobil bersama dengan layanan keuangannya, mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terperosok 2,98 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan yang mengembangkan dan memproduksi mesin dan menawarkan layanan dan dukungan mesin pesawat komersial Jerman MTU Aero Engines AG tergelincir 2,70 persen, serta grup perawatan kesehatan global dengan produk dan layanan untuk dialisis di rumah sakit, dan perawatan medis pasien di rumah Fresenius SE & Co KGaA jatuh 2,32 persen.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022