Setiap 46 detik, seseorang meninggal karena kanker payudara
Makassar (ANTARA) - Pakar kesehatan University of Chicago Prof Benjamin Aribisala memaparkan ancaman kanker payudara dalam kuliah tamu yang digelar Fakultas Keperawatan (FKep) Unhas secara virtual, Rabu.

Prof Benjamin dalam pemaparannya mengatakan kanker merupakan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali di dalam tubuh.

Hal ini, menurut dia, terjadi ketika mekanisme kontrol normal tubuh tidak berfungsi yang kemudian mempengaruhi organ seperti paru-paru, kulit, payudara dan sebagainya.

"Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian secara global. Kanker payudara merupakan penyakit paling umum di dunia," katanya.

"Lebih dari dua juta kasus kanker payudara didiagnosis setiap tahun secara global. Setiap 46 detik, seseorang meninggal karena kanker payudara. Terkadang, penyebabnya adalah faktor genetik, atau kebiasaan gaya hidup, hingga racun," sambung Prof Benjamin.

Baca juga: Masyarakat diminta deteksi dini kanker payudara lewat Sadari-Sadanis

Baca juga: Perempuan jangan takut periksa demi cegah kanker sejak dini


Lebih lanjut, Prof Benjamin menambahkan salah satu langkah terpenting dalam memerangi kanker payudara adalah dengan diagnosis dini dan akurat. Kanker ini tidak menunjukkan gejala pada tahap awal dan pengobatan menjadi sulit setelah gejala muncul.

Untuk itu, penilaian risiko yang tepat sangat penting untuk mengurangi insiden dan kematian. Beberapa teknik komputasi telah dikembangkan untuk penilaian risiko kanker payudara di negara maju.

Sementara itu, Dekan FKep Unhas Dr Ariyanti Saleh SKp MSi dalam sambutannya mengatakan, kuliah tamu ini merupakan upaya internasionalisasi Fakultas Keperawatan Unhas menuju World Class Univesity.

"Unhas membuka kesempatan kepada tiap fakultas dan program studi untuk meningkatkan jumlah inbound students dan inbound lecturer, serta peningkatan jumlah kerja sama mitra luar negeri," jelas Dr Ariyanti.

Baca juga: Perilaku hidup sehat kurangi risiko limfedema pada pasien kanker

Baca juga: Wanita disarankan lakukan SADARI sambil berbaring

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022