Purwakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi menyarankan proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI senilai puluhan miliar rupiah dibatalkan dan anggarannya bisa dialihkan untuk kegiatan lain yang lebih penting.

“Saya kira penggantian gorden untuk rumah dinas DPR batalkan saja. Apalagi proyek itu belum terlalu penting. Malah merugikan nama baik DPR, “ kata Dedi dalam keterangannya di Purwakarta, Jawa Barat, Rabu.

Proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI terus mendapat kritikan dari berbagai pihak karena biaya penggantian gorden yang terlalu mahal, namun proyek tetap dilanjutkan.

Baca juga: BURT panggil Sekjen DPR terkait pengadaan gorden pada Selasa (17/5)

Sejak dibuka tender pada 8 Maret 2022, sebanyak 49 peserta telah mendaftar untuk mengikuti lelang proyek ini.

Sekretariat DPR RI sebelumnya mengeluarkan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) senilai Rp45,7 miliar.

Terdapat tiga perusahaan yang mengajukan penawaran paling tinggi, yakni PT Sultan Sukses Mandiri, PT Panderman Jaya, dan PT Bertiga Mitra Solusi.

Baca juga: Sekjen DPR jelaskan kronologi pengadaan gorden RJA DPR
Baca juga: KPK imbau pengadaan gorden rumah dinas DPR harus transparan-akuntabel


Pemenang tender adalah PT Bertiga Mitra Solusi dengan penawaran Rp43,5 miliar. Pemenang tender diumumkan pada Minggu (8/5) melalui laman LPSE DPR RI.

Menurut Dedi Mulyadi, munculnya kritikan dari publik sebaiknya menjadi bahan pertimbangan dari pihak Sekjen DPR RI agar tidak dilanjutkan.

Ia menyampaikan agar alokasi anggarannya bisa dialihkan untuk kegiatan lain lebih penting.

Dia mengaku banyak mendapat pertanyaan dari warga atas kasus itu. "Tentu hal itu menjadi kurang bagus untuk DPR," katanya.

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022