Chicago, (ANTARA News) - Boeing pada hari Rabu menyatakan akan memangkas 10 ribu  karyawannya tahun ini karena tidak menentunya tinjauan ekonomi. Perusahaan penerbangan itu mengalami kerugian 56 juta dolar dalam kuartal keempat 2008.

Seperti dilaporkan AFP,  kerugian tersebut terutama akibat pemogokan para mekanik dan biaya merancang ulang armada  jenis 747.

"Ekonomi global masih terus melemah, dan itu berpengaruh terhadap lalu lintas udara dan pendanaan," kata chief eksekutif Jim McNerney usai raksasa penerbangan itu mengeluarkan laporan pendapatan kuartalannya.

"Kami harus mempersiapkan perusahaan tersebut, termasuk lebih agresif dalam produktivitas."

Ia mengatakan bahwa pengurangan sebanyak 10.000 atau sekitar 6,25 persen dari angkatan kerja globalnya, akan dilakukan "melalui pengurangan, pengunduran diri atau pemutusan hubungan kerja," dan pengurangan itu mencakup 4.500 pekerja  divisi pesawat komersial yang sudah diumumkan terlebih dulu.

Kerugian Boeing ditunjukkan dengan penurunan tajam dari keuntungan sebesar 1,03 miliar dolar pada periode yang sama setahun sebelumnya. Pendapatan dalam kuartal tersebut turun 27 persen menjadi 12,7 miliar dolar. Kerugian operasional mencapai 205 juta dolar.

Untuk tahun 2008, keuntungan turun 34 persen menjadi 2,7 miliar dolar dan pendapatan turun delapan persen menjadi 60,9 mililar dolar.

Sebanyak 27.000 mekanik Boeing, mewakili 16 persen dari angkatan kerja perusahaan itu, mangkir dari pekerjaan pada 6 September lalu dalam perelisihan seputar kontrak baru. Aksi itu menyebabkan penangguhan roduksi dan pengiriman. Pemogokan yang berlangsung 58 hari itu berakhir 2 November tetapi kerugian perusahaan mencapai miliaran dolar.

Boeing mengatakan bahwa pemogokan itu diperkirakan memangkas keuntungan sekitar 760 juta dolar dalam kuartal tersebut, atau 1,9 dolar per saham dan pendapatan turun dengan 4,8 miliar dolar.

Sementara itu Airbus, yang merupakan rival Boeing memperoleh 777 pesanan dan melakukan pengiriman sebanyak 483 unit, sedangkan Boeing melaporkan mendapat 662 pesanan dan pengiriman 375 unit.

Tetapi kedua perusahaan raksasa penerbangan itu menemui berbagai kesulitan di tengah pelemahan ekonomi global.

Boeing mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan "pertumbuhan berlanjut' baik dalam pesawat komersial maupun operasional pertahanan serta akan kembali mencatat keuntungan setidaknya sama dengan 2007.

Boeing berharap menagirimkan antara 480 hingga 485 unit pesawat komersial pada tahun ini.

Saham-saham Boeing mengabaikan pemberitaan tersebut dan harga sahamnya naik 2,3 persen menjadi 44,23 dolar per saham.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009