Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Anwar Hafid menegaskan bahwa pergantian gorden rumah dinas anggota DPR tidak tepat dilakukan saat ini.

"Waktunya tidak tepat. Rasanya tidak elok mempertontonkan ini di saat rakyat sedang susah," katanya dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, jika pengadaan tender gorden rumah dinas anggota DPR sangat kontraproduktif dengan kondisi masyarakat saat ini. Dimana masyarakat tengah menghadapi kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19.

"Ini sangat kontraproduktif, gorden ini kan cuma asesoris. Saya secara pribadi menolak pengadaan gorden. Sudahlah, sekarang gorden yang ada dilaundry saja," saran politisi Partai Demokrat itu.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Batalkan proyek pengadaan gorden rumah dinas DPR RI

Hal itu kata dia, sejalan dengan arahan dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar seluruh kadernya di struktural partai maupun kader yang diberikan amanah menjadi dewan senantiasa 'berkoalisi dengan rakyat'.

"Ketum kami, AHY, sejak awal mengarahkan mengenai koalisi dengan rakyat yang diusung Partai Demokrat. Bahwa seluruh kader harus senantiasa mendengarkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Dahulukan kepentingan rakyat," kata Anwar menegaskan.

Mantan Bupati Morowali dua periode itu menambahkan, kritik yang dilayangkan kepada AHY karena Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso adalah kader Demokrat juga dirasa kurang tepat. Sebab pengambilan keputusan pada alat kelengkapan dewan (AKD) BURT itu bersifat kolektif kolegial.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menjelaskan kronologi pengadaan gorden, vitrase dan blind untuk Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI di Kalibata dan Ulujami, yang tendernya dimulai pada 8 Maret 2022.

“Tender pekerjaan gorden dan blind DPR Tahun Anggaran 2022 dimulai pada tanggal 8 Maret 2022 dengan nilai HPS (harga perkiraan sendiri) Rp45.767.446.332.84 (Rp45,7 miliar),” kata Indra dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/5).

Dia menjelaskan, ada 49 perusahaan yang mendaftar untuk mengikuti tender tersebut dan pada tahapan penjelasan pekerjaan yang dilaksanakan tanggal 14 Maret 2022 terdapat 16 pertanyaan yang diajukan oleh calon penyedia barang dan jasa.

Menurut dia, pada tahapan pembukaan penawaran tanggal 21 Maret 2022, dari 49 perusahaan yang mengikuti tender, hanya ada tiga perusahaan yang memasukkan penawaran.

Dia menjelaskan, tiga perusahaan yang memasukkan penawaran untuk ikut tender pengadaan gorden RJA DPR adalah PT. Sultan Sukses Mandiri dengan harga penawaran Rp37.794.795.705.00 atau di bawah HPS 10,33 persen.

“PT. Panderman Jaya dengan harga penawaran Rp42.149.350.236.00 atau di bawah HPS 7,91 persen; PT. Bertiga Mitra Solusi dengan harga penawaran Rp43.577.559.594.23 atau di bawah HPS 4,78 persen,” jelasnya.

Indra mengatakan, pada tahapan evaluasi administrasi, dua surat penawaran memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen lelang yang telah ditetapkan adalah PT. Sultan Sukses Mandiri dan PT. Bertiga Mitra Solusi dinyatakan lulus, sementara PT. Panderman Jaya dinyatakan tidak lulus.

Baca juga: BURT panggil Sekjen DPR terkait pengadaan gorden pada Selasa (17/5)
Baca juga: Sekjen DPR jelaskan kronologi pengadaan gorden RJA DPR
Baca juga: KPK imbau pengadaan gorden rumah dinas DPR harus transparan-akuntabel

Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022