Target kami bendera Indonesia bisa berkibar di podium Olimpiade Paris 2024. Menuju ke sana, World Cup 2022 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan World Cup 2023 secara konsisten menjadi prioritas batu loncatan FPTI
Jakarta (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) terus bersiap diri menghadapi Olimpiade Paris 2024 dengan mengikuti beberapa kejuaraan internasional yang salah satunya adalah Climbing World Cup IFSC 2022 di Jungnang Sport Climbing Stadium, Seoul, Korea Selatan pekan lalu.

Empat atlet Indonesia masuk dalam lima besar hasil akhir kategori men's speed yang diikuti oleh 25 negara. Mereka adalah Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, Rahmad Adi Mulyono, dan Zaenal Aripin. Pada babak final, Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Rahmad Adi Mulyono berurutan di podium.

"Target kami bendera Indonesia bisa berkibar di podium Olimpiade Paris 2024. Menuju ke sana, World Cup 2022 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan World Cup 2023 secara konsisten menjadi prioritas batu loncatan FPTI," kata Dewan Pembina FPTI yang juga Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono dalam keterangan resminya, Rabu.

Baca juga: Indonesia sapu bersih podium Piala Dunia Panjat Tebing 2022 di Seoul

Atlet panjat tebing yang baru saja mengharumkan nama bangsa di Korea Selatan sudah tiba di Tanah Air dan kedatangannya di Bandara Soekarno Hatta Banten disambut langsung oleh Ketua Umum FPTI Yenny Wahid dan Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono.

“Alhamdulillah bendera Indonesia berkibar di posisi tertinggi. Ini menunjukkan hasil yang luar biasa karena baru kali ini Indonesia berhasil menyapu bersih di kategori men’s speed. Ini juga menunjukkan bahwa kami konsisten mendampingi atlet panjat Indonesia demi kejayaan olah raga kita.” kata Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid.

Yenny juga menyampaikan Veddriq Leonardo berhasil keluar sebagai pemenang setelah mengungguli rekan senegaranya, Kiromal Katibin, pada babak final men's speed. Atas raihan tersebut, Veddriq berhak mendapatkan medali emas dalam turnamen yang diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan, 6-8 Mei itu

Sementara Kiromal Katibin yang sempat memecahkan rekor dunia men's speed mengalami false start pada babak final sehingga hanya bisa mendapatkan medali perak. Adapun Rahmad Adi Mulyono unggul atas atlet Italia, Ludovico Fossali. Kala itu, Rahmad menang setelah lawan jatuh (fall) dan gagal mencapai top.

Baca juga: Kiromal Katibin pecahkan rekor dunia panjat tebing di Seoul

Selain itu, atlet Indonesia lain juga mendapat raihan positif dalam turnamen tersebut, seperti Rahmad Adi medali perunggu untuk kategori speed pria, rangking 5 untuk Zaenal Aripin dalam kategori speed pria dan terakhir rangking 5 untuk Rajiah Salsabillah dalam kategori speed wanita. Sebelum memenuhi podium, atlet-atlet Indonesia sudah memenuhi slot 16 besar. Dari 16 slot yang ada, tujuh di antaranya merupakan atlet Indonesia.

Dalam turnamen tersebut, FPTI mengirim 13 atlet dan dipimpin oleh Ketua Delegasi Rahmad Sopian serta pelatih Hendra Basri yang sudah menangani pelatnas FPTI sejak beberapa tahun terakhir, termasuk ketika memecahkan rekor speed World Record di Salt Lake City, Utah Amerika Serikat pada 2021.

Sebagai informasi, ada tiga kategori utama dalam kompetisi panjat tebing yaitu speed, boulder, dan lead. Kategori speed diukur berdasarkan kecepatan, sedangkan boulder lebih ke teknik. Adapun lead, pemenangnya diukur dari capaian panjatan tertinggi ditambah dengan durasi waktu paling sedikit.

Baca juga: Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2022 digelar di Jakarta pada September

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022