Banda Aceh (ANTARA News) - Tiga mahasiswa korban ledakan granat di depan wisma Lampriet di Jalan Tgk Daud Beureueh Banda Aceh hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Umum dokter Zainoel Abidin (RSUZA) di kota itu.

Wakil direktur bidang pelayanan medis RSUZA HM Andalas di Banda Aceh, Jumat, menjelaskan, hingga sekarang pasien cidera terkena serpihan granat itu masih dalam perawatan medis dan kondisinya terus membaik.

Ketiga mahasiswa korban ledakan granat tersebut diidentifikasi bernama Erliana (23 ), Erlia (22) dan Ardeman (20).

Seperti diberitakan sebelumnya, ketiga korban cidera itu terkena serpihan bahan peledak setelah sebuah granat yang dilemparkan orang tak dikenal meledak di dekat mereka sekitar pukul 20.00 WIB Kamis (1/12) malam.

Ketiga korban itu mengendarai sepeda motor dan melintas di ruas jalan tersebut saat orang tak dikenal melemparkan granat dan jatuh di trotoar jalan depan wisma Lampriet Kota Banda Aceh.

HM Andalas menjelaskan, para medis telah mengeluarkan serpihan granat yang mengenai bagian kaki dari ketiga korban tersebut. "Upaya mengeluarkan serpihan itu telah dilakukan melalui tindakan operasi setelah pasien tiba di RSUZA," kata dia.

Ia menjelaskan tidak ada hal yang membahayakan bagi ketiga korban. "Secara medis tidak membahayakan, sebab serpihan yang bisa kami keluarkan telah dilakukan. Ketiga korban itu terkena serpihan granat di bagian kaki," kata Wadir RSUZA menambahkan.

Sementara itu, pihak kepolisian telah menurunkan tim khusus untuk menyelidiki dan mengejar pelaku teror granat. Pada Selasa (29/1) malam, sebuah granat yang dilemparkan orang tak dikenal juga meledak namun tidak menelan korban jiwa.

(A042/Y008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011