Jakarta (ANTARA) - Indeks harga produsen (producer price index/PPI) China, yang mengukur harga barang saat siap keluar dari pabrik, mencatat pertumbuhan yang lebih lambat pada April di tengah upaya berkelanjutan pemerintah untuk menjamin stabilitas pasokan dan harga, menurut data resmi pada Rabu (11/5).

PPI naik 8 persen secara tahunan (yoy) pada April, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China. Angka ini menurun dari peningkatan 8,3 persen (yoy) yang tercatat pada Maret tahun ini.

Dalam basis bulanan, PPI China naik 0,6 persen pada April, dibandingkan dengan kenaikan 1,1 persen pada Maret.

Meski harga-harga komoditas internasional tinggi, baik tingkat pertumbuhan PPI secara bulanan maupun tahunan melambat berkat penerapan kebijakan yang tegas untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga oleh semua wilayah dan departemen pemerintahan, tutur Dong Lijuan, ahli statistik senior NBS.

Dari 40 sektor industri yang disurvei, 22 di antaranya mengalami pertumbuhan harga yang lebih lambat pada April, dibandingkan 21 sektor pada Maret, tunjuk data NBS.

PPI dari industri pertambangan dan pencucian batu bara naik 53,4 persen (yoy) pada April, dibandingkan dengan kenaikan 53,9 persen pada Maret.

Efek carry-over dari pergerakan harga tahun lalu berkontribusi sekitar 5,9 poin persentase terhadap pertumbuhan tahunan PPI bulan April, menurut NBS.

Data pada Rabu juga menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) China, indikator utama inflasi, naik 2,1 persen (yoy) pada April.

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022