Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala Miami Heat Erik Spoelstra menyanjung Jimmy Butler yang memberikan kontribusi krusial bagi timnya saat menyisihkan Philadelphia 76ers menuju final Wilayah Timur NBA.

Heat mengalahkan Sixers 99-90 dalam Gim 6 semifinal Timur di Wells Fargo Center, Pennsylvania, pada Kamis waktu setempat, dan Butler memimpin tim tamu lewat raihan 32 poin dan delapan rebound.

Berkat kemenangan itu, Heat mengunci kemenangan 4-2 atas Sixers dan berhak mencapai final Timur kedua mereka dalam tiga musim terakhir.

"Saya pikir dia adalah salah satu sosok paling kompetitif di olahraga ini," kata Spoelstra selepas pertandingan dikutip dari situs resmi NBA, Jumat.

"Dia begitu brilian sepanjang seri. Dia melihat kesempatan untuk menuntaskan seri malam ini dan tampak berusaha keras mencegah Gim 7 dimainkan," ujarnya menambahkan.

Butler memang tampil luar biasa sepanjang seri ini dengan kontribusi rata-rata 27,5 poin, 7,5 rebound, dan 5,5 assist serta melantai 37,5 menit dalam enam pertandingan.

Aksi gemilang Butler di dua gim terakhir bukan hanya penting dalam upaya meloloskan Heat ke final Timur, tetapi juga membendung momentum Sixers yang sempat mencuri Gim 3 dan Gim 4 berkat kembalinya Joel Embiid.

Selepas bel bubaran berbunyi, Butler langsung mendatangi Embiid dan bertukar pelukan. Keduanya terbilang cukup dekat mengingat Butler pernah menghabiskan sekira tiga perempat musim di Sixers pada 2018-19.

Baca juga: Jimmy Butler pimpin Heat lewati Sixers menuju final Wilayah Timur

"Saya sangat bangga atas dirinya. Saya menyayanginya," kata Butler mengungkapkan apa yang disampaikan kepada Embiid selepas laga.

"Ya, ya ya, tentu saya berharap masih berada satu tim dengannya. Jangan salah, saya menyukai Miami Heat loh. Saya senang berada di sini."

"Joel saudara saya. Saya akan memilihnya sebagai MVP. Menyenangkan bisa mengalahkannya. Saya tidak akan berbohong, saya masih punya perhatian pada kota ini. Begitu banyak perhatian untuk para pemain di ruang ganti arena ini. Jadi tiap kali ada kesempatan untuk mengalahkan mantan tim, itu sesuatu yang spesial," ujar Butler menambahkan.

Di menit-menit akhir kuarter keempat, Butler sempat melontarkan gestur "selamat tinggal" kepada para penonton yang memadati Wells Fargo Center ketika kemenangan Heat sudah di depan mata.

Itu tentunya menjadi sebuah adegan tragis bagi para suporter Sixers, mengingat tim mereka pada 2019 memilih melepaskan Butler ke Heat dan lebih mengutamakan upaya mempertahankan Ben Simmons.

Ironisnya sementara Butler sukses menjadi motor utama Heat mencapai dua final wilayah dalam tiga musim terakhir, Simmons justru mengkhianati Sixers setelah meminta meninggalkan tim sejak awal musim ini dan memenuhi keinginannya itu dengan hijrah ke Brooklyn Nets via skema barter pada tenggat transaksi Februari lalu.

Sixers akhirnya bisa melepaskan diri dari "benalu" yang dijalarkan Simmons dan mendapatkan James Harden sebagai gantinya, tapi mereka masih tak mampu meruntuhkan tembok semifinal wilayah dalam dua dasawarsa terakhir sejak terakhir kali mencapai final NBA 2001 dan ditaklukkan Los Angeles Lakers lewat lima gim.

Sementara Butler dan Heat akan menanti pemenang semifinal Timur lainnya yakni Boston Celtics melawan Milwaukee Bucks. Sang juara bertahan sementara ini unggul 3-2 atas Celtics dan bakal menjadi tuan rumah untuk Gim 6 di Fiserv Forum pada Jumat waktu setempat (Sabtu WIB).


Baca juga: Mavericks paksa Gim 7 dimainkan setelah pukul Suns 113-86
Baca juga: Bos Memphis Grizzlies menangi anugerah Eksekutif Terbaik NBA 2021-22
Baca juga: Lakers diizinkan jajaki asisten pelatih Warriors Kenny Atkinson

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022