Jakarta (ANTARA) - Bintang Philadelphia 76ers Joel Embiid melontarkan komentar frontal yang menyebut bahwa rekannya, James Harden, tidak sama dengan Harden yang beberapa tahun lalu menantang nyaris seluruh NBA sendirian kala menopang Houston Rockets.

"Saya tahu ketika kami mendapatkan dia, semua orang mengharapkan James Harden era Houston. Tapi dia tidak lagi seperti itu," kata Embiid dikutip dari situs resmi NBA, Jumat.

Pernyataan itu dilontarkan Embiid setelah Sixers disingkirkan oleh Miami Heat dari semifinal Wilayah Timur NBA seusai takluk 90-99 dalam Gim 6 di Wells Fargo Center, Pennsylvania, Kamis (12/5) waktu setempat.

Embiid meraup 20 poin dan 12 rebound di Gim 6, sedangkan Harden cuma bisa menyumbang 11 poin dan sembilan assist.

Baca juga: Jimmy Butler pimpin Heat lewati Sixers menuju final Wilayah Timur

Harden baru tiba dari Brooklyn Nets via skema barter pada tenggat transaksi Februari lalu dengan membawa bekal reputasi sebagai pemain yang pernah tiga kali meraih gelar top skor NBA saat masih berseragam Rockets.

Dalam beberapa kesempatan di musim reguler Embiid tak sungkan untuk memuji pengaruh yang dihadirkan Harden ke roster Sixers, tapi tampaknya hal itu meluntur ketika memasuki fase playoff.

Memang Harden masih cukup berkontribusi dengan rata-rata 19 poin dan 10,2 assist di putaran pertama saat Sixers menyingkirkan Toronto Raptors.

Sayangnya rataan itu menurun jadi 18,2 poin dan 7,0 assist di semifinal Timur, padahal Sixers harus kehilangan Embiid di dua gim pertama karena cedera keretakan tulang orbita dan cedera gegar ringan.

Bahkan sejak kembali melantai mulai Gim 3, Embiid masih harus bermain mengenakan topeng medis perawatan cedera tulang orbita yang tentunya sedikit menyisakan ketidaknyamanan, ditambah lagi bintang asal Kamerun itu juga tampil melawan rasa sakit karena kerobekan ligamen di jempol tangan kanannya.

Baca juga: Joel Embiid merasa Sixers belum capai performa terbaik

Di tengah banyaknya masalah yang mengganggu Embiid, wajar jika Sixers kecewa karena Harden gagal menemukan kembali performa yang membuatnya terpilih jadi Pemain Terbaik (MVP) NBA 2017-18 dan tiga musim beruntun merajai daftar top skor liga pada 2018-2020.

Kekecewaan itu juga tak disembunyikan oleh para suporter Sixers yang menyoraki timnya sendiri ketika kembali ke bangku cadangan untuk menerima arahan dalam situasi time-out.

Embiid sendiri sepanjang semifinal Timur juga tidak begitu gemilang hanya menorehkan rata-rata 19,8 poin dan 9,8 rebound dalam empat gim, dibandingkan 26,2 poin dan 11,3 rebound dari putaran pertama.

"Saya tahu saya sudah berusaha. Dan saya pikir untuk sebagian besar, kami semua sudah berusaha. Hanya saja itu tidak cukup bagus," tutup Embiid.

Meski Embiid musim ini menyabet gelar top skor NBA dan menjadi salah satu kandidat kuat MVP sebelum kalah suara dari bintang Denver Nuggets, Nikola Jokic, ia harus melanjutkan tren buruk Sixers yang kini telah dua dasawarsa gagal merubuhkan tembok penghalang semifinal wilayah di fase playoff.

Terakhir kali Sixers melangkah lebih jauh adalah pada 2001 saat mencapai final di bawah kepemimpinan Allen Iverson, meski harus mengakui keunggulan Los Angeles Lakers-nya Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal.

Baca juga: Doc Rivers tak kuatir dipecat usai Sixers terhenti di semifinal Timur

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022