Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkomitmen mengembangkan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kabupaten Semarang, Jumat, mengaku telah meminta jajarannya agar mendorong penuh pertanian organik dan petani organik akan diberikan bantuan prioritas.

"Saya sudah minta, kalau full organik kita dorong dan kita siap bantu. Seperti ini kan bagus ya, sayurannya fresh, masih segar dan organik. Ini sudah diekspor dan menjadi langganan hotel berbintang," ujarnya saat berkunjung ke Kelompok Petani Merbabu di lereng Gunung Merbabu, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Menurut Ganjar, pertanian organik akan terus dikembangkan dan saat ini sudah banyak daerah yang mengembangkan pertanian organik seperti Kudus, Boyolali dan daerah lereng gunung lainnya di Jateng.

"Nanti, kami tinggal kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) atau Brida untuk mencari benih-benih unggul berbagai komoditas. Selain itu, kerja sama terkait manajemen, pengelolaan sampai marketing juga perlu kita tingkatkan agar ini semakin besar," katanya.

Rebo Wahono, selaku Ketua Kelompok Tani Merbabu mengaku menekuni pertanian organik sejak 2008 dan kini produknya laku keras di pasaran, bahkan sudah menjadi langganan hotel berbintang sekelas Accor Hotels Group.

"Kami juga mengekspor produk pertanian organik ke Singapura dan negara lainnya. Ada 111 macam jenis produk pertanian organik yang kami kembangkan di sini," ujarnya.

Menurut dia, pertanian organik sangat menjanjikan sebab peningkatan hasil tercatat lebih dari 60 persen dibanding sebelumnya.

"Pertama, kita tidak perlu beli pupuk, pestisida dan lainnya. Semua kita bikin sendiri. Jadi organik memang sangat menjanjikan, pendapatan kami meningkat lebih dari 60 persen," katanya.

Baca juga: Gubernur Jateng sebut arus mudik-balik Lebaran 2022 berjalan lancar
Baca juga: Ekspor pertanian Jateng capai Rp11,1 triliun selama 2021
Baca juga: Ganjar dorong pemanfaatan teknologi modern di bidang pertanian

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022