San Juan De Sabinas, Meksiko (ANTARA News) - Sejumlah 65 pekerja tambang yang terperangkap akibat ledakan tambang batu bara Meksiko enam hari lalu tewas, kata pemilik tambang itu, Sabtu. Perusahaan Grupo Mexico mengatakan bahwa kendatipun tidak ada tubuh ditemukan, pemeriksaan menunjukkan hampir tidak ada oksigen di terowongan-terowongan dan tidak ada harapan untuk menemukan mereka hidup akibat ledakan Ahad lalu. "Kami akan terus melakukan tugas berat untuk menemukan para pekerja tambang kami...agar keluarga mereka dapat mulai berkabung," kata Xavier Garcia, seorang eksekutif senior Grupo Mexico. Para keluarga yang tetap berjaga-jaga di pintu-pintu tambang itu sejak Ahad lalu menangis dan saling berangkulan setelah diberitahu tidak ada peluang para pekerja tambang itu dapat diselamatkan dalam keadaan hidup. Para pejabat Palang Merah merawat 10 orang yang menderita akibat stress. Beberapa keluarga segera mengemasi barang-barang mereka dan pulang ke rumah mereka, sementara yang lainnya menuduh para pejabat perusahaan itu lalai dan membohongi keluarga dengan perundingan tentang kemungkinan penyelamatan awal pekan lalu. Tim-tim penyelamat menghabiskan waktu beberapa hari untuk menggali tumpukan batu yang ambruk dan kotor, dengah harapan dapat mencari jalan menuju para pekerja yang terperangkap di dalam tambang Pasta de Conchos di negara bagian Coahuila selatan Meksiko. Pencarian dihentikan Jumat malam karena gas methane berada pada tingkat tinggi mengancam menimbulkan satu ledakan baru seperti yang terjadi di tambang itu Ahad pagi lalu. Sembilan pejabat tambang mengatakan gas methane akan mematikan apaliba ia naik di atas 15 persen atmosfir. Tidak ada kontak dilakukan sepanjang pekan lalu dengan para pekerja yang hilang dan peluang mereka untuk hidup hanya ada jika berada dekat sebuah kantong besar udara bersih atau jika ventilator terowongan cukup mendorong udara bersih yang cukup ke daerah-daerah tambang mereka. Satu tim ahli AS membantu melakukan pemeriksaan yang menunjukkan kualitas udara sangat buruk di dalam tambang yang menyebabkan tidak seorang dapat selamat. Grupo Mexico mengatakan pihaknya akan meberikan uang ganti rugi sekitar 170.000 dolar untuk masing-masing pekerja yang meninggal. Para pemimpin serikat buruh mengatakan Grupo Mexico mengabaikan peraturan kesalamatan, tapi perusahaan itu membantah bahwa mereka lalai dan mengatakan satu pemeriksaan yang dilakukan pemerintah baru-baru ini mengenai kondisi di tambang itu menyimpulkan tambang itu aman. Menteri Perburuhan Francisco Salazar mengatakan satu penyelidikan sedang dilakukan dan Grupo Mexico akan dikenakan sanksi jika ditemukan bukti perusahaan itu bertanggungjawab atas musibah itu, Reuters melaporkan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006