Jakarta (ANTARA) - Bonluck, produsen bus di Provinsi Jiangxi, China timur, mencatat lonjakan penjualan di kuartal pertama (Q1) 2022 sebesar 96 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 6,75 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.585) di tengah COVID-19.

Pangsa pasar Timur Tengah menyumbang lebih dari 40 persen dari total penjualan perusahaan selama periode tersebut terlepas dari dampak pandemi, tutur Li Han, wakil manajer umum Bonluck.

Penjualan Bonluck menunjukkan gambaran bagaimana bus-bus buatan China makin kompetitif dan populer di negara-negara Timur Tengah, yang memiliki permintaan besar untuk transportasi darat.

"Pandemi berdampak besar pada industri transportasi tradisional, tetapi kami bertekad melakukan apa yang tidak dapat dilakukan pihak lain. Meskipun produksi ditangguhkan dan dilanjutkan kembali, merek kami diterima dengan baik oleh para pelanggan," ujar Li.

Sebagian besar bus perusahaan yang dijual di pasar Timur Tengah adalah bus berukuran besar yang dilengkapi dengan sekitar 50 kursi, ruang penyimpanan bagasi yang besar, ruang istirahat pengemudi, dan toilet yang dapat memenuhi kebutuhan perjalanan jarak jauh.

Bonluck merupakan salah satu dari sekian banyak produsen bus China yang memperluas kehadiran mereka di pasar Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.

Berkantor pusat di Provinsi Henan, produsen bus terkemuka China Yutong Group Co., Ltd. menandatangani perjanjian dengan pihak Qatar untuk menyediakan 1.002 kendaraan, termasuk 741 bus listrik murni, untuk Piala Dunia FIFA Qatar 2022.

Meningkatnya permintaan di pasar Timur Tengah tidak hanya memacu para produsen bus, tetapi juga mendorong produsen otomotif lainnya. Pabrik Shangrao milik Aiways, sebuah perusahaan rintisan (startup) kendaraan listrik, mengirim 688 kendaraan energi baru (NEV) dalam empat gelombang ke pasar luar negeri termasuk Timur Tengah pada tahun ini.

Statistik yang tidak lengkap menunjukkan bahwa lebih dari 20 perusahaan otomotif China memasuki pasar Timur Tengah dengan berbagai produk.

Pakar industri otomotif mengatakan merek bus China memanfaatkan sepenuhnya keunggulan mereka untuk mengoordinasikan sumber daya pasar dan memastikan pengiriman tepat waktu di tengah pandemi.

Pada saat yang sama, pemerintah China secara aktif bekerja sama dengan perusahaan untuk memberikan dukungan dalam melanjutkan produksi, membeli suku cadang mobil, dan mengatur pengiriman.

"Diakui oleh pasar hanyalah permulaan. Kami memiliki target untuk menyediakan produk dengan kualitas lebih tinggi dan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan di Timur Tengah untuk memperluas kehadiran kami di kawasan tersebut," kata Li. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022