Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Gatot Eddy Pramono saat memberikan orasi kebangsaan bertema "Peran Lulusan Perguruan Tinggi Dalam Membangun Bangsa" di hadapan 900 wisudawan periode IV tahun akademik 2021/2022 Universitas Jember, Sabtu, mengajak lulusan perguruan tinggi tersebut turut berperan dalam membangun bangsa.

"Kita membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang siap kerja, inovatif, adaptif, menguasai daya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan memiliki daya saing," katanya di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej) di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Baca juga: Unej wisuda lima mahasiswa Kamboja

Menurutnya sesuai dengan hasil riset Price Waterhouse Coopers (PWC) tahun 2017 berjudul The Long View, How Will The Global Economic Order Change by 2050, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan Produk Domestik Bruto peringkat keempat di dunia.

"Perkiraan itu berdasarkan potensi demografi berupa sumber daya manusia usia aktif yang mencapai 70 persen dari jumlah penduduk di tahun 2050. Potensi tersebut didukung dengan sumber daya alam dan lokasi geografis Indonesia yang strategis," tuturnya.

Baca juga: Anak petani jadi calon dokter berkat beasiswa Bidikmisi

Namun tentu saja, untuk mencapai target tersebut butuh usaha keras dan kerja sama segenap elemen bangsa mengingat banyak tantangan yang menghadang, sehingga perlu generasi muda yang adaptif terhadap fenomena VUCA.

"Yakni perubahan yang cepat atau volatility, masa depan yang tak pasti atau uncertainty, makin banyaknya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam mengambil keputusan atau complexity dan makin banyak hal yang ambigu atau ambiguity," katanya.

Baca juga: PPKM Level 3, Universitas Jember gelar wisuda secara hybrid

Ia menjelaskan, Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan baik dari luar maupun dari dalam, misalnya tantangan dari dalam yakni Indonesia masih menghadapi problem primordialisme dan politik identitas, masih minimnya literasi di berbagai bidang, kemunculan hoaks, intoleransi, radikalisme dan terorisme.

"Kesemuanya berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban, sehingga bisa merusak kehidupan sosial politik, budaya dan ekonomi Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Mahfud sebut Idul Fitri momentum bangun bangsa secara bersama

Berdasarkan riset The Gallup tahun 2020, lanjut dia, Indonesia menempati peringkat nomor 7 dari 144 negara yang publiknya merasa aman dari gangguan keamanan dan percaya pada kepolisian.

"Namun semua elemen masyarakat harus bergandengan tangan untuk menanggulangi potensi gangguan keamanan dan ketertiban, jadi bukan tugas Polri semata. Contohnya menjadi generasi muda yang melek digital dan tidak mudah memproduksi dan meneruskan hoaks," katanya.

Baca juga: AHY sebut silaturahim antarpemimpin bangun semangat baik untuk bangsa

Sementara itu dalam pidato wisudanya, Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengatakan, pihaknya bersyukur bisa memulai kembali wisuda secara tatap muka setelah sebelumnya hampir dua tahun melaksanakan wisuda secara daring.

Wisuda tatap muka secara terbatas digelar setelah melihat situasi dan kondisi penanganan COVID-19 secara nasional dan regional yang menunjukkan tren positif.

"Namun tentu saja kita harus terus waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan, serta mendorong makin banyak warga yang mendapatkan vaksin booster agar herd immunity segera terwujud," katanya.

Wakapolri berkeliling kampus Unej untuk kemudian meninjau fasilitas Taman Edukasi Kebangsaan yang ada di lingkungan Fakultas Hukum, selanjutnya diteruskan dengan silaturahmi bersama civitas academica FH Unej.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022