Palembang (ANTARA News) - Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring siap menggelar laga tuan rumah Sriwijaya Football Club melawan PSPS Pekanbaru pada Minggu (11/12), setelah dilakukan perbaikan pada lapangan rumput, kata Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Musryid.

"Stadion Jakabaring siap digunakan, meskipun kualitas rumput belum kembali seperti semula," kata Faisal di Palembang, Rabu.

Lapangan rumput stadion itu mengalami kerusakan parah setelah ditutup selama dua pekan dengan triplek untuk acara pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI, 11-22 November lalu.

Menurut Faisal, para petugas bekerja ektra keras untuk mengembalikan kondisi lapangan rumput itu.

"Saya melihat sudah mulai tumbuh, meskipun belum rata. Tapi, secara keseluruhan sudah mencapai 70 persen sehingga layak digunakan," kata dia.

Dia menambahkan, pihak panitia penyelenggara juga telah memasang tiang gawang beserta jaring, dan bangku cadangan pada pinggir lapangan.

"Lapangan malahan sudah bisa dipakai tim latihan untuk pemanasan sebelum bertanding," ujar dia.

Pelatih SFC Kas Hartadi mengaku gembira atas kabar itu. Semula dia memprediksi akan bertanding di lapangan lain karena Stadion Jakabaring belum layak digunakan.

"Bagus jika bisa main di Jakabaring. Memang tim sudah lama menantikan, selama ini terpaksa latihan dengan lapangan yang tidak memadai," kata dia.

Dia menambahkan, karena pelaksanaan SEA Games digelar di Palembang, maka Stadion Jakabaring disterilkan selama tiga bulan sebelum pelaksanaan untuk kepentingan renovasi dan latihan pengisi acara.

"Sejak awal Agustus, SFC tidak mendapatkan lapangan yang memadai. Bahkan, sempat tidak bisa latihan karena lapangan yang mau dipinjam tidak ada. Saya terpaksa membawa tim latihan futsal," ujar dia.

Perbaikan lapangan rumput itu menjadi tanggung jawab panitia pelaksana SEA Games (Inasoc) dan menelan dana Rp175 juta.

Fasilitas pada bagian dalam stadion juga berubah, karena tribun penonton VVIP dan VIP telah dilengkapi tempat duduk dengan nomor berseri.
(ANT-039/T009) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011