... Juni merupakan bulan paling mematikan sepanjang tahun ini, 271 orang Irak dan 14 prajurit AS tewas dalam serangan-serangan....
Baghdad (ANTARA News) - Militer Amerika Serikat, hari Rabu, menyerahkan satu pangkalan militer di Provinsi Anbar, Irak Barat, kepada otoritas pertahanan negara itu. Pangkalan itu berada di wilayah dekat perbatasan dengan Yordania dan Arab Saudi.

"Hari ini kami mengambil alih kendali atas pangkalan udara Al-Assad di provinsi Anbar, salah satu pangkalan paling penting di negara ini," kata Hussein al-Assadi, yang menandatangani serah-terima itu atas nama pemerintah Irak, kepada AFP.

"Termasuk Al-Assad, kami telah menerima 501 pangkalan dan hanya ada empat (di bawah kendali AS). Pangkalan-pangkalan ini terletak di Hilla, Diwaniyah, Basra, dan Nasiriyah," kata Assadi, menunjuk pada empat pangkalan di daerah sebelah selatan Baghdad, ibu kota Irak.

"Pangkalan Al-Assad dikembalikan kepada pasukan (darat) militer Irak, namun pangkalan itu akan diserahkan kembali kepada angkatan udara," katanya, dengan menambahkan bahwa pasukan AS akan meninggalkan pangkalan itu dalam "beberapa hari ini".

Militer AS belum mengkonfirmasi serah-terima itu namun mengatakan dalam sebuah pernyataan. Sekitar 8.000 personel sipil departemen pertahanan dan militer AS masih berada di Irak.

Penyerahan pangkalan itu dilakukan ketika serangan-serangan meningkat lagi di Irak menjelang penarikan pasukan terakhir AS dari negara itu. Ratusan orang tewas dalam gelombang kekerasan terakhir di Irak, termasuk sejumlah besar polisi Irak.

Menurut data resmi, sepanjang November kekerasan di Irak menewaskan 187 orang, sementara pada Oktober jumlah kematian 258.

Sebanyak 185 orang Irak tewas dalam kekerasan pada September, menurut angka resmi, sementara 239 orang tewas pada Agustus. Pada Juli, 259 orang Irak tewas dalam serangan-serangan, angka kematian tertinggi kedua pada 2011.

Juni merupakan bulan paling mematikan sepanjang tahun ini, 271 orang Irak dan 14 prajurit AS tewas dalam serangan-serangan.

Sebanyak 211 orang tewas dalam kekerasan pada April, menurut data resmi, sementara pada Mei jumlah orang Irak yang tewas dalam kekerasan mencapai 177.

Meski kekerasan tidak seperti pada 2006-2007 ketika konflik sektarian berkobar mengiringi kekerasan anti-AS, sekitar 300 orang tewas setiap bulan pada 2010, dan Juli merupakan tahun paling mematikan sejak Mei 2008.

Militer AS menyelesaikan penarikan pasukan secara besar-besaran pada akhir Agustus 2010, yang diumumkannya sebagai akhir dari misi tempur di Irak, dan setelah penarikan itu jumlah prajurit AS di Irak menjadi sekitar 50.000. Sisa pasukan AS itu ditarik sepenuhnya pada akhir tahun ini.

Penarikan brigade tempur terakhir AS dipuji sebagai momen simbolis bagi keberadaan kontroversial AS di Irak, lebih dari tujuh tahun setelah invasi untuk mendongkel Saddam.

Namun, pasukan AS terus melakukan operasi gabungan dengan pasukan Irak dan gerilyawan Kurdi Peshmerga di provinsi-provinsi Diyala, Nineveh dan Kirkuk dengan pengaturan keamanan bersama di luar misi reguler militer AS di Irak.

Rangkaian serangan dan pemboman sejak pasukan AS ditarik dari kota-kota di Irak pada akhir Juni 2009 telah menimbulkan pertanyaan mengenai kemampuan pasukan keamanan Irak untuk melindungi penduduk dari serangan-serangan gerilya seperti kelompok militan Sunni Al-Qaida.

Gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaida kini tampaknya menantang prajurit dan polisi Irak ketika AS mengurangi jumlah pasukan menjadi 50.000 prajurit pada 1 September 2010, dari sekitar 170.000 pada puncaknya tiga tahun lalu. (M014)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011