....untuk mendorong perdagangan pangan ke dalam maka Indonesia harus memperkuat data serta riset.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai penguatan data dan diplomasi ekonomi sebagai kunci dalam mewujudkan agenda mempromosikan dan mendorong perdagangan pangan yang terbuka, adil, dan dapat diprediksi serta transparan di G20.

"Momentum ini merupakan saatnya untuk melihat bagaimana dalam konteks untuk mendorong perdagangan pangan ke dalam maka Indonesia harus memperkuat data serta riset," ujar Eko saat dihubungi Antara di Jakarta, Minggu.

Ekonom Indef itu menambahkan, ke luar Indonesia perlu membangun kerja sama dengan negara-negara produsen komoditas di G20 seperti dengan Turki atau negara lainnya.

"Terkait dengan perdagangan komoditas itu, G20 sendiri sebenarnya merupakan pengembangan dari kerja sama negara-negara maju G7. Berkaitan dengan komoditas sebenarnya peran yang strategis, kalau kita mau berkontribusi dalam wacana ini tentu ada keterkaitannya dengan WTO," katanya.

Baca juga: Presidensi G20 jadi momentum RI raih kepercayaan investor global

Untuk mendorong perdagangan komoditas yang adil dan transparan harus diberlakukan kebijakan yang adil atau fair terlebih dahulu.

Eko mengatakan bahwa supaya Indonesia bisa mendorong perdagangan komoditas global agar lebih transparan dan adil diperlukan data dan diplomasi ekonomi.

"Sebenarnya faktor kunci yang membuat negara-negara maju bisa menang karena dengan data dan jaringan kerja sama antarnegara, mereka bisa membuktikan dan mampu mendorong agenda-agendanya yang terkait dengan perdagangan komoditas," kata ekonom Indef tersebut.

Sebelumnya Presidensi G20 Kelompok Kerja Bidang Pertanian akan mendeklarasikan komitmen untuk mengatasi tiga isu prioritas sektor pertanian global mulai dari ketahanan pangan hingga pertanian digital.

Baca juga: Presidensi G20 Indonesia perlu perkuat kolaborasi nelayan antarbangsa

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pertanian yang juga perwakilan dari Kelompok Kerja Bidang Pertanian Presidensi G20 2022 Ade Candradijaya mengatakan bahwa kelompok kerja pertanian telah mengidentifikasi tiga isu prioritas sebagai isu pokok yang akan kami angkat dalam deklarasi para menteri pertanian. Isu prioritas pertama membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan.

Isu kedua adalah mempromosikan perdagangan pangan yang terbuka, adil, dan dapat diprediksi serta transparan. Yang ketiga mendorong bisnis pertanian yang inovatif melalui pertanian digital untuk memperbaiki kehidupan petani di wilayah pedesaan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022