Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini masih menunggu laporan perkembangan dinamika iklim yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait langkah dalam mengantisipasi kekeringan dampak musim kemarau tahun 2022.

"Terkait dengan kekeringan kami menunggu perkembangan dinamika iklim dari BMKG yang secara bertahap akan memberikan rilis terkait dengan dinamika iklim atau cuaca di wilayah ini," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah dihubungi di Bantul, Minggu.

Meski demikian, kata dia, beberapa langkah antisipasi sudah direncanakan dan dipersiapkan instansi itu menghadapi musim kemarau, di antaranya dengan pendistribusian bantuan air bersih ke wilayah yang dilaporkan mengalami kekeringan.

Baca juga: Bantul gandeng BMKG bina kelompok tani pahami iklim untuk pertanian

Dia mengatakan antisipasi tersebut akan dikoordinasikan lebih dulu apabila sudah ada peringatan dini potensi kekeringan dari BMKG, yang hingga kini masih belum ada rilis.

"Setelah ada peringatan dini baru akan ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi (rakor) ataupun kegiatan pencegahan di musim kemarau, kalau biasanya yang dilakukan oleh BPBD Bantul untuk rutin biasanya mendistribusikan air bersih," katanya.

Dia mengatakan untuk wilayah Bantul yang rawan mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih dampak kemarau di antaranya wilayah Kecamatan Dlingo, Imogiri dan sebagian Piyungan, di daerah itu masyarakatnya sering meminta bantuan air bersih.

Baca juga: Bantul siapkan langkah antisipasi wabah PMK pada ternak

Baca juga: Atap belasan rumah di Umbulharjo Yogyakarta rusak akibat angin kencang


"Kalau untuk rencana distribusi akan menjadi hal yang rutin, setiap tahun ada yang meminta itu sudah dipersiapkan di BPBD. Tetapi saat ini belum ada permintaan untuk distribusi air, jadi masih kondusif untuk air di warga," katanya.

Dia mengatakan, untuk perkiraan puncak musim kemarau 2022 sendiri terjadi pada Juli Agustus berdasarkan informasi dari BMKG, sehingga memang saat ini belum ada permintaan terkait bantuan air bersih.

"Jadi untuk saat ini masih di tahap peralihan musim, dan di musim peralihan kita masih fokus pada cuaca ekstrem, biasanya seperti beberapa waktu ini angin kencang masih terjadi," katanya.

Baca juga: DLH Bantul harap masyarakat mulai kelola sampah secara mandiri

Baca juga: DLH Yogyakarta khawatir depo tidak mampu tampung sampah

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022