teknologi yang tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan
Jakarta (ANTARA) -
PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menyuplai energi hijau atau Energi Baru Terbarukan (EBT) Renewable Energy Certificate (REC) sebesar 404 unit atau setara dengan listrik 404 Mega Watt hour (MWh) kepada perusahaan pusat data PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE DC) di Jakarta.

"Artinya kita turut menjalankan 'sustainable development', pengembangan bisnis berbasis teknologi yang tetap mengedepankan keberlanjutan lingkungan," ucap GM PLN UID Jakarta Raya Doddy B Pangaribuan dalam keterangan resmi,  di Jakarta, Senin.
 
PT EDGE DC yang merupakan perusahaan dan operator pusat data unggulan di Jakarta, resmi menjadi pusat data pertama di Jakarta yang menggunakan energi terbarukan dari PLN.
 
CEO EDGE DC Stephanus Oscar menerangkan bahwa menurut data International Energy Agency (IEA) tahun 2020, penggunaan listrik global untuk kebutuhan pusat data mencapai 250 Terrawatt-hour (TWh) atau sekitar satu persen dari konsumsi keseluruhan.

Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatnya permintaan jasa infrastruktur teknologi informasi, EDGE DC turut mendukung teknologi rendah karbon yang disediakan oleh PLN.
 
"REC ini juga merupakan komitmen EDGE DC di industri data center terhadap energi terbarukan yang salah satunya bersumber dari panas bumi," kata Stephanus.

Pada 2022,  PLN UID Jakarta Raya telah memasok 9.231 unit REC atau setara 9.231 listrik MWh sebagai komitmen PLN untuk mendukung program pemerintah Net Zero Emission 2060.

Pelanggan dapat melakukan pembelian REC PLN, baik untuk individu maupun korporasi, melalui website https://layanan.pln.co.id/renewable-energy-certificate.
 
REC merupakan produk kerjasama PLN dan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA), yang merupakan bukti kepemilikan sertifikat berstandar internasional untuk produksi tenaga listrik yang dihasilkan dari pembangkit energi terbarukan.
 
REC dari PLN ini menggunakan sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, AS, untuk memastikan bahwa setelah sertifikat diterbitkan, tidak dapat dibeli atau dijual ke pihak lain.

Seluruh proses juga telah diverifikasi untuk memenuhi standar internasional.
 
Saat ini bisnis data center berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Proyeksi tahun ini ada penambahan pemasangan listrik baru untuk pusat dengan daya total sebesar 300 Mega Volt Ampere (MVA) dan akan terus bertambah.
 
"Secara pasokan daya kami siap, karena daya mampu pasokan listrik di Jakarta sekitar 8.000 Megawatt sedangkan beban puncak tertinggi yang pernah dicapai yaitu 5.300 Megawatt, artinya masih ada cadangan daya 2.700 Megawatt," kata Doddy B Pangaribuan.
 
PLN juga menyediakan listrik premium dengan keandalan pasokan multi sumber untuk mendukung keandalan listrik untuk pusat data.

Penggunaan sistem Automatic Change Over (ACO) melengkapi keandalan pasokan listrik premium.
 
Sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan.

Lebih dari itu, PLN juga siap menyediakan Uninterrutible Power Supply (UPS) untuk listrik tanpa kedip.
 
"Pelanggan seperti pusat data ini butuh listrik yang andal bahkan tanpa kedip, kami punya UPS sebagai solusi," kata Doddy.

Baca juga: PLN Jakarta suplai 2.500.000 VA untuk isi listrik bus TransJakarta

Baca juga: Pemakaian listrik sektor bisnis di DKI Januari-Maret naik 8,7 persen

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022