Jakarta (ANTARA) - SsangYong Motor, unit produsen mobil India Mahindra & Mahindra di Korea Selatan, pada Senin (16/5) mengatakan kerugian bersihnya berkurang pada kuartal pertama tahun ini karena didorong peningkatan ekspor.

Kerugian bersih untuk tiga bulan yang berakhir pada Maret berkurang menjadi 31,61 miliar won (Rp362,8 miliar) dibanding 86,29 miliar won (Rp990 miliar) selama periode yang sama tahun lalu, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Yonhap pada Selasa.

Baca juga: Perusahaan pakaian dalam tertarik akuisisi SsangYong Motor

Menurut perusahaan, peningkatan pengiriman Rexton Sports SUV dan Rexton Sports Khan SUV serta pengurangan biaya di seluruh perusahaan membantu mengurangi kerugian bersih.

Kerugian operasional juga menyempit menjadi 30,86 miliar won (Rp353 miliar) pada kuartal pertama dibanding 84,73 miliar won (Rp972 miliar) tahun lalu. Penjualan naik 33 persen menjadi 714,03 miliar won (Rp8,19 triliun) dari 535,83 miliar won (Rp6,14 triliun) selama periode yang sama.

SsangYong telah berada di bawah kurator pengadilan sejak 15 April 2021, setelah induknya Mahindra gagal menarik investor di tengah pandemi COVID-19 dan status keuangannya yang memburuk.

Pada Jumat (13/5), Seoul Bankruptcy Court memilih konsorsium lokal yang dipimpin oleh perusahaan kimia-baja KG Group sebagai penawar awal untuk SsangYong menjelang lelang yang dimulai akhir bulan ini untuk mencari investor baru bagi pembuat mobil tersebut.

Lelang baru datang dua bulan setelah pembuat bus listrik lokal Edison Motor gagal melakukan pembayaran penuh sebesar 304,8 miliar won untuk SsangYong Motor yang sarat utang pada batas waktu 25 Maret.

Baca juga: SsangYong batal restrukturisasi, Edison Motors ajukan banding

Runtuhnya kesepakatan terbaru menandai kemunduran lain bagi produsen mobil yang berfokus pada SUV.

SAIC Motor yang berbasis di China mengakuisisi 51 persen saham SsangYong pada 2004 tetapi melepaskan kendalinya atas produsen mobil tersebut pada 2009 setelah krisis keuangan global.

Pada 2011, Mahindra mengakuisisi 70 persen saham SsangYong seharga 523 miliar won (Rp6 triliun) dan sekarang memegang 74,65 persen saham di pembuat mobil tersebut. Adapun jajaran SsangYong terdiri dari SUV Tivoli, Korando, Rexton dan Rexton Sports.

SsangYong bertujuan untuk memilih penawar pilihan pada akhir Juni, menandatangani kesepakatan pada awal Juli, menyerahkan rencana rehabilitasi ke pengadilan pada akhir Juli, dan mendapatkan persetujuan pengadilan untuk rencana restrukturisasi pada akhir Agustus.


Baca juga: SsangYong batalkan kesepakatan akuisisi dengan Edison Motors

Baca juga: Penjualan SsangYong Januari turun 13 persen imbas kekurangan chip

Baca juga: SsangYong Motor akan meluncurkan model EV pertama
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022