Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengamankan 130 bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) sejak September 2021 hingga Mei 2022 lantaran mengangkut dan menurunkan penumpang di terminal bayangan.

"Sekitar 130 bus lebih kita sudah kandangin. Itu dari September sampai sekarang ya," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Erwansyah saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Sudin Perhubungan antisipasi 14 terminal bayangan saat arus mudik

Erwansyah mengatakan 130 bus tersebut beroperasi pada 17 titik terminal bayangan antara lain Latumenten, Grogol, dan beberapa lokasi wilayah Kalideres.

Menurut Erwansyah, ada beberapa faktor penyebab masih adanya lokasi terminal bayangan. Pertama, terminal bayangan dinilai lebih dekat dari rumah sehingga mudah diakses warga.

Kedua, beberapa warga sudah berlangganan dengan Perusahaan Otobus (PO) di setiap terminal bayangan. Sehingga, warga lebih memilih naik dari terminal bayangan dibandingkan terminal resmi.

Baca juga: Otoritas terminal imbau pemudik tidak naik dari terminal bayangan

"Lalu faktor lainnya masih ada praktek calo di terminal. Walaupun sekarang pelayanan di terminal sudah semakin baik dan calon semakin sedikit tapi praktek tersebut masih ada," tutur Erwansyah.

Padahal, lanjut Erwansyah, banyak keuntungan yang diterima penumpang jika naik melalui terminal resmi. Keuntungan itu seperti bus yang dijamin dalam kondisi layak jalan dan sopir dipastikan dalam kondisi sehat.

Maka dari itu, dia mengimbau kepada seluruh penumpang agar mau naik dari terminal resmi demi kenyamanan dan keselamatan perjalanan.

"Kami juga imbau kepada seluruh PO agar tidak menaik turunkan penumpang di sembarang tempat," ucap Erwansyah.

Baca juga: Sopir bus diingatkan tidak naikkan penumpang di terminal bayangan

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022