Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, mengatakan bahwa telah mendapat kabar dari Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa, perihal penangkapan tersangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia tahun 2004, Nunun Nurbaeti.

"Aku dapat beritanya dari Menlu," katanya saat dihubungi ANTARA News di Jakarta, Sabtu.

Nunun dilaporkan telah ditangkap aparat keamanan Thailand lantaran status hukumnya selaku buronan  jaringan kepolisian internasional (Interpol).

Menanggapi penangkapan Nunun, anggota Komisi III DPR RI, Aboebakar Al Habsy, dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkomentar: "Kita serahkan saja proses hukum deh."

Adapun politisi Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menyatakan bahwa tertangkapnya Nunun akan menguak tabir misteri cek pelawat (travel check) yang melibatkan banyak pihak.

"Nunun bisa menguak tabir misteri yang menyelubungi kasus travel check. Penangkapan Nunun Nurbaeti sangat melegakan, karena diharapkan bisa membongkar kasus travel check yang selama ini tersendat penyidikannya di KPK," kata Martin.

Ia memberikan apresiasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilannya bekerja sama dengan interpol dan kepolisian Thailand.

"Penangkapan ini bisa disebut sebagai hadiah untuk pimpinan KPK sekarang yang akan berakhir masa tugasnya minggu yang akan datang," kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Dengan tertangkapnya Nunun, menurut dia, maka diharapkan ia mau berbicara apa adanya tanpa menutup-nutupi kasus tersebut.

"Kita berharap Nunun mau bicara terus terang mengenai kasus tersebut, agar tidak ada yang tersandera dan ditutup-tutupi. KPK kita ingatkan perlu mewaspadai keamanan Nunun dijaga sebaik-baiknya, jangan sampai ada celah yang dapat digunakan orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengancam keselamatannya," demikian Martin.
(T.ANT-134/S023)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011