Ekspresi bintang Golden State Warriors Stephen Curry saat menghadapi Denver Nuggets dalam lanjutan NBA di Ball Center, Colorado, Amerika Serikat, Kamis (10/3/2022) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/USA TODAY SPORTS/Isaiah J. Downing)

Pengalaman kontra ketenangan

Tampil di final NBA lima musim beruntun bukanlah sebuah pencapaian yang kebetulan, bila tak mau disebut pertanda berdirinya dinasti.

Dinasti itu praktis berakhir ketika Kevin Durant memilih pergi mencari tantangan baru bersama Brooklyn Nets dan Warriors melewatkan dua musim tanpa Thompson maupun penampilan di playoff.

Namun, selain kembalinya Curry, Thompson, dan Green sebagai trio penopang utama, Warriors masih memiliki salah satu kunci pembangun dinasti tersebut dalam diri sang pelatih kepala Steve Kerr.

Keberadaan Kerr menghadirkan kreativitas serangan yang mendasari raihan tiga gelar juara NBA.

Tiga pertandingan sebelum mencapai final Barat, Warriors tak didampingi oleh Kerr yang harus masuk protokol kesehatan dan keselamatan NBA setelah dites positif COVID-19.

Namun absennya Kerr justru mengingatkan lagi bahwa Warriors masih memiliki Mike Brown, asisten pelatih yang bertugas mendampingi tim di tengah absennya Kerr.

Baca juga: Empat pelatih aktif masuk 15 pelatih terhebat NBA sepanjang masa

Brown, yang akan menjadi pelatih kepala Sacramento Kings mulai musim depan, memberikan pengalaman, persiapan matang dan keahlian dalam meramu pertahanan.

Pertahanan ramuan Brown pula yang melempangkan jalan Warriors menuju final Barat, setelah sukses meredam kejutan yang sempat diperlihatkan Grizzlies dalam Gim 5 semifinal wilayah.

Kombinasi serangan ala Kerr dan persiapan koordinasi pertahanan Brown tentu akan menjadi aset penting bagi Warriors menjalani final Barat nanti, terutama dalam upaya membendung Doncic.

Dua musim sebelumnya Doncic sudah meledak-ledak di playoff, tapi Mavericks selalu terhenti di putaran pertama di tangan Los Angeles Clippers.

Pada 2020 Doncic mengemas rataan 31 poin serta tingkat akurasi percobaan terbuka 50 persen dan setahun berikutnya ia menanjak lagi dengan rata-rata 35,7 poin serta akurasi tembakan terbuka 49 persen.

Tapi kala itu Clippers masih memiliki Kawhi Leonard dan Doncic nyaris sendirian tanpa bala bantuan menopang Mavericks.

Di playoff musim ini, rataan Doncic boleh dibilang tidak sementereng musim lalu yakni "hanya" 31,5 poin, 10,1 rebound dan akurasi tembakan terbuka 47,4 persen.

Baca juga: Jason Kidd bilang Doncic tampil seperti tak pernah absen dari playoff

Namun, Doncic musim ini memiliki sosok-sosok yang siap naik membantu mengeluarkan Mavericks dari situasi terjepit ketika bintang asal Slovenia itu dikepung dari berbagai arah.

Ketika Doncic harus absen di tiga gim awal putaran pertama, Jalen Brunson muncul menjadi jawaban atas kebutuhan Mavericks. Peran serupa juga bergantian dimainkan oleh Dorian Finney-Smith atau Spencer Dinwiddie yang turun dari bangku cadangan.

Ketika meredam Pemain Terbaik (MVP) NBA musim ini Nikola Jokic di Nuggets ataupun bintang Grizzlies Ja Morant, Warriors mengandalkan strategi mengepung tulang punggung utama lawannya.

Pola serupa nyaris bisa dipastikan akan juga berlaku bagi Doncic, entah itu dikepung oleh barisan bigman seperti Green, Jordan Poole atau Kevon Looney, maupun dihadang Thompson dan Andrew Wiggins.

Ketika itu terjadi, maka Mavericks tentu berharap Brunson, Finney-Smith ataupun Dinwiddie bisa mengambil alih dan meringankan beban Doncic seperti yang sudah-sudah.

Sebaliknya Doncic sendiri juga besar kemungkinan akan sibuk mengawal Splash Brothers --julukan untuk Curry dan Thompson-- tergantung siapa di antara keduanya yang memegang bola atau punya sedikit celah tembak.

Sementara Mavericks mengharapkan peran para pemain pembantu Doncic, Warriors juga tentunya menginginkan Splash Brothers dan Green bisa mendapat bantuan dari Poole maupun debutan Jonathan Kuminga misalnya.

Di dua seri sebelumnya, Poole selalu berhasil menjadi kekuatan baru Warriors ketika Curry tersandera, tetapi perannya selalu menurun tiap kali di gim-gim penentuan.

Sedangkan Kuminga sempat diberi kepercayaan oleh Kerr dengan menit bermain dua digit di tiga gim awal melawan Grizzlies, meski perannya lagi-lagi menurun di sisa seri, walaupun Iguodala dan Porter masih terganggu cedera.

Nama-nama itu tentunya diharapkan Warriors bisa menjadi pemecah kebuntuan bila mana Splash Brothers justru dikunci oleh Mavericks nanti.

Warriors punya pola permainan yang cenderung cair dan mengalirkan bola ke nyaris semua pemain di atas lapangan, sebaliknya Mavericks nyaris selalu menjalankan serangan dengan tenang dimulai dan diakhiri oleh Doncic.

Dominasi individual Doncic dengan sejumlah peran pembantu di Mavericks yang tetap tenang dan penuh kepercayaan diri berpotensi membuat seri ini berlangsung setidaknya enam gim menghadapi Warriors yang punya kedalaman relatif lebih baik.

Baca juga: Luka Doncic dan Joel Embiid terbaik di pekan terakhir musim reguler

Jadwal pertandingan seri final Barat Warriors vs Mavericks (dalam WIB, gim 5-7 dimainkan apabila diperlukan):

Gim 1 - Kamis (19/5) 08.00 di San Francisco
Gim 2 - Sabtu (21/5) 08.00 di San Francisco
Gim 3 - Senin (23/5) 08.00 di Dallas
Gim 4 - Rabu (24/5) 08.00 di Dallas
Gim 5 - Jumat (27/5) di San Francisco
Gim 6 - Minggu (29/5) di Dallas
Gim 7 - Selasa (31/5) di San Francisco

Baca juga: Heat vs Celtics: menanti lantun momentum Jayson Tatum

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022