Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid memberikan motivasi kepada para santri penghafal Al Quran di Pondok Pesantren Dar-Al Qur'an di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat.
 
"Dulu saya kuliah di PTIQ, mungkin ada yang bertanya kuliah di PTIQ masa depannya apa ya. Yakinlah akan mendapatkan keberkahan. Nggak usah malas-malas," kata Gus Jazil dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.
 
Gus Jazil pun memberikan motivasi kepada para santri penghafal Al Quran di pesantren tersebut agar sungguh-sungguh dalam mempelajari Al Quran sehingga mendapatkan keberkahan.
 
"Kalau adik-adik hafal Al Quran, jadi hafizd, saya yakin akan mendapatkan kelipatan berkah Al Quran kalau adik-adik punya kecintaan, punya komitmen kepada Al Quran," ucap Gus Jazil.
 
Gus Jazil juga menyampaikan agar para santri Dar-Al Quran Cirebon berbangga dan punya motivasi tinggi karena dibina oleh pakar Al Quran yang memiliki gelar doktor di bidang ilmu qiraat dan pakar qiraah sab'ah Indonesia.
 
"Anda dibimbing langsung doktor ilmu qiraat. Gunakan kesempatan ini untuk adik-adik serius. Waktu beliau sebenarnya mahal karena orang seperti beliau, doktor ilmu qiraat ini tidak banyak," tuturnya.
 
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengunjungi Pondok Pesantren Dar-Al Qur'an di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat. Selain untuk bersilaturahmi dengan pengasuh pesantren, KH Dr Ahsin Sakho Muhammad, Gus Jazil juga bertemu dengan ratusan santri penghafal Al Quran di pesantren tersebut.
 
Gus Jazil datang didampingi istri, Chalimatus Sa'diyah, yang juga murid sekaligus rekan dosen dari Kiai Ahsin Sakho di Institut Ilmu Alqur'an (IIQ) Jakarta.
 
Pertemuan dengan para santri penghafal Al Quran tersebut dimanfaatkan Gus Jazil untuk mengenang masa-masa indah dirinya sebagai santri di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Gresik, yang kemudian melanjutkan pendidikan Al Quran di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta.
 
Kiai Ahsin Sakho sendiri menurut Gus Jazil selain pernah menjadi Rektor IIQ Jakarta juga merupakan doktor dari sebuah universitas di Madinah dengan nilai cumlaude dan pakar.
 
Beliau lanjutnya juga rutin menggelar pengajian qiraat warasy yang diikuti para guru Al Quran dari wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Baca juga: Wakil Ketua MPR canangkan pusat pembinaan Alquran
 
"Siapa di Indonesia ini doktor ilmu qiraat, kesempatan ini adik-adik gunakan. Di Jakarta dan forum-forum MTQ nasional, Kiai Ahsin sangat dikenal. Saya juga termasuk beruntung beliau jadi penasihat dan pembina saya di Nusantara Mengaji," ujarnya.
 
Menurut Gus Jazil semua yang bersentuhan dengan Alquran pasti mendapatkan kemuliaan. Malaikat yang paling mulia adalah Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
 
Sedangkan nabi yang paling mulia, kata dia adalah Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu Al Quran. Kemudian, kota yang paling mulia adalah Makkah dan Madinah tempat diturunkannya Al Quran.
 
Lebih lanjut, kata Gus Jazil malam yang paling mulia pun yakni malam lailatul qadar, malam diturunkannya Al Quran.
 
"Termasuk rumah yang paling mulia adalah rumah yang dipakai membaca Al Quran, dan orang yang paling mulia adalah orang yang mau belajar dan menghafalkan serta mengamalkan Al Quran. Adik-adik ini adalah orang-orang mulia karena setiap hari selalu bersentuhan dengan Al Quran," katanya.
 
Gus Jazil mengaku bersyukur karena bisa bertemu dengan para santri penghafal Al Quran di Pondok Pesantren Dar-Al Quran Cirebon.
 
"Saya terima kasih sekali dipertemukan dengan adik-adik santri yang mulia. Mudah-mudahan yang sedang menghafal AlQuran diberikan kelancaran," katanya.
 
Dia juga meminta doa kepada para santri penghafal Al Quran agar bisa menjalankan tugasnya sebagai wakil ketua MPR RI dan karir di politik dengan baik.
 
"Saya mohon didoakan sukses, mendapatkan keberkahan Al Quran dan kelancaran baik di dalam tugas maupun karir di politik. Sebab di politik itu dunia yang berbeda. Salah makhraj (pengucapan) saja, salah meletakkan sesuatu di politik itu bisa bahaya," ucapnya.
 
Gus Jazil mengajak para santri untuk bangga senang dan bergembira menjadi santri Al Quran di bawah bimbingan Kiai Ahsin.
 
"Gunakan sebaik mungkin kesempatan ini agar tidak mengecewakan Kiai Ahsin, juga orang tua, serta tidak mengecewakan ketika nanti terjun ke masyarakat kok bacaan Al Quran-nya tidak baik," ujar Gus Jazil kepada para santri.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022