Jayapura (ANTARA) - Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna berharap masyarakat turut menjaga kelestarian hutan dengan tidak melakukan penebangan agar pasokan air terjaga.
 
Saat ini hutan yang ada sumber airnya dan dikelola PDAM sudah terbuka karena masyarakat mulai berkebun atau berladang di sekitar nya.
 
Karena itu dikhawatirkan dapat berimbas bagi ketersediaan air tanah yang menjadi sumber air dan dikelola PDAM Jayapura, ungkap Entis Sutisna kepada Antara di Jayapura, Selasa.
 
Pihaknya sangat berharap masyarakat turut menjaga hutan dengan tidak melakukan penebangan dan tidak menjadikan lahan tersebut sebagai tempat berkebun karena akan berdampak pada ketersediaan air.

Baca juga: PDAM Jayapura sebut layanan kepada 21.000 pelanggan terdampak banjir

Baca juga: 72 tahun Papua diharapkan jadi momentum bangun infrastruktur air minum
 
Selain itu juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran mengingat sumber air yang dikelola PDAM berasal dari mata air yang ada di kawasan Pegunungan Cycloop baik yang ada di Kota maupun Kabupaten Jayapura.
 
Ada sembilan sumber air yang dikelola PDAM Jayapura dan itu berada dari beberapa mata air yang ada di pegunungan Cycloop sehingga bila tidak segera di hijaukan kembali dikhawatirkan dapat menimbulkan bencana termasuk kekeringan.
 
"Mudah-mudahan masyarakat tidak terus merambah dan membuka hutan karena nantinya akan merugikan kita semua," kata Entis Sutisna.
 
Dikatakannya, air yang dikelola masih berupa air bersih sehingga masyarakat tidak boleh langsung mengkonsumsinya.
 
Sebelum dikonsumsi hendaknya dimasak terlebih dahulu, namun bila ingin langsung mengkonsumsi dapat menggunakan air kemasan produk PDAM Jayapura yakni RobongHolo dan NanWani.
 
Pelanggan PDAM Jayapura tercatat 36.700 orang, 89 persen di antaranya berada di Kota Jayapura, kata Entis Sutisna.*
 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022