Dili (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik, mengatakan, tingginya mobilisasi warga negara Indonesia di Timor Leste menjadi kendala pendataan WNI untuk mempersiapkan Pemilihan Umum 2024.

“Mereka khan kadang-kadang sebulan di sini (Timor Leste) lalu pulang ke Indonesia. Jadi, kendala pendataan adalah mobilitas (warga kita) yang tinggi,” kata dia, kepada ANTARA di Dili, Timor Leste, Selasa.

Pemutakhiran dan verifikasi data WNI di negara tetangga Indonesia itu senantiasa terjadi saban Pemilu dilaksanakan, disertai dengan sosialisasi tahapan-tahapan Pemilu. Ini merupakan tahap yang penting sebagai basis data utama keperluan berbagai perlengkapan dan administrasi Pemilu. 

Baca juga: WNI di perbatasan Indonesia-Timor Leste ikut program vaksinasi COVID

Ada beberapa distrik di negara itu yang berbatasan darat langsung dengan Indonesia, di Kabupaten Belu, Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Timor Tengah Utara. Salah satu distrik mereka, Distrik Oekusi, merupakan enclave yang terletak di tengah perbatasan darat dengan Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara.

Guna mengatasi permasalahan itu, dia menjelaskan, mereka sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM terkait pemegang otoritas keimigrasian untuk memperjelas status WNI bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Timor Leste.

Baca juga: KBRI di Timor Leste bantu pulangkan 108 WNI ke Indonesia

“Di sini ada atase imigrasi. Kami koordinasi ke Kemenkumham (tentang) yang kami ragu-ragu ini WNI atau bukan. Wajahnya sama, bahasanya sama, jadi kami melihat ke peraturannya. Ada berkas yang harus dipenuhi. Ada surat kelahiran, ijazah, serta lainnya,” tutur dia.

Saat ini, Kedutaan Besar Indonesia di Dili sudah mulai berkunjung ke berbagai distrik di Timor Leste untuk mengumpulkan WNI dan mendata mereka. “Sekarang, kami ke distrik-distrik minta data WNI untuk kami perbaharui terus. Agar data-data WNI-nya akurat,” katanya.

Baca juga: KBRI Dili: WNI boleh masuk dan keluar Timor Leste asal penuhi syarat

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Kedua Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili Bambang Purwanto menjelaskan bahwa berdasarkan data yang mereka kumpulkan pada Pemilu 2019, terdaftar lebih dari 9.000 orang WNI di Timor Leste. Tetapi, yang saat itu memenuhi kriteria untuk mengikuti Pemilihan Umum 2019 berjumlah 4.800 orang.

Saat ini, WNI yang berada di Timor Leste berjumlah 6.500 orang, sedangkan yang tidak memiliki dokumen resmi imigrasi RI berjumlah sekitar 270 orang. Bambang menjelaskan, pemberian paspor menunggu keputusan kemudahan pemberian visa bagi WNI yang dimaksud oleh Pemerintah Timor Leste.

“Pemerintah Indonesia juga masih meminta kepastian dari Pemerintah Timor Leste. Kalau misalkan mereka (WNI di Timor Leste) mendapatkan paspor Indonesia, bagaimana dengan visa mereka? Sementara mereka sudah ada di sini cukup lama,” ucapnya.

Baca juga: KBRI Dili imbau WNI di Timor Leste pulang ke Tanah Air

Selain itu, tutur ia melanjutkan, terjadi peningkatan mobilitas WNI yang signifikan akibat Covid-19. Sebagian WNI yang bekerja di Timor Leste kembali ke Indonesia pada pandemi Covid-19 karena kebijakan perekonomian negara itu pada masa itu.

Bidang usaha yang dipersilakan untuk beroperasi di Timor Leste adalah rumah sakit, apotek, toko bangunan, dan toko yang menyediakan kebutuhan rumah tangga. Adapun kebanyakan mata pencaharian WNI di Timor Leste merupakan tempat makan atau penjualan pakaian. “Karena tidak bisa beroperasi, mereka jadinya pulang. Toko pakaian khan turun juga,” kata dia.

Baca juga: Timor Leste lakukan "lockdown", WNI tertahan di perbatasan

Ia memperkirakan, sekitar 3.000 orang WNI telah pulang ke Indonesia. Sedangkan, berdasarkan pantauan dari Kedutaan Besar Indonesia di Dili, yang kembali ke Timor Leste belum mencapai angka itu. “Saya rasa yang pulang lebih dari 3.000 orang, tapi yang kembali kemari, berdasarkan pantauan kami, belum semua,” ucapnya.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022