Surabaya (ANTARA) - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota memberi perhatian optimal terhadap keluarga korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto pada Senin (16/5).

"Sebab, sebagian korban menjadi yatim setelah orang tuanya meninggal dalam musibah itu," kata Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) DPRD Kota Surabaya Syaifudin Zuhri saat mengunjungi salah satu rumah korban kecelakaan bus di Surabaya, Selasa.

Menurut dia, FPDIP menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah kecelakaan bus pariwisata di Surabaya-Mojokerto (Sumo) yang menewaskan 14 warga Surabaya dan 19 lainnya luka-luka.

Baca juga: Jasa Raharja-Pemkot Surabaya santuni keluarga korban kecelakaan bus

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Kami doakan yang terbaik untuk para korban. Semoga korban yang wafat mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT dan korban luka-luka, yang saat ini dalam perawatan, diberi kekuatan dan kesembuhan," ujar dia.

Syaifudin mengatakan tidak hanya terkait santunan yang diberikan pihak asuransi dan Pemkot Surabaya, melainkan juga harus memastikan pendidikan korban, terutama yang masih usia pelajar dan orang tuanya meninggal karena kejadian tersebut.

Apalagi, lanjut dia, semua warga yang menjadi korban berasal dari Benowo, Kecamatan Pakal. Syaifuddin Zuhri, yang merupakan warga asli Kecamatan Pakal mengaku turut terpukul atas musibah tersebut.

"Tentu sebagai warga Pakal, saya terpukul. Mohon keikhlasan doa dari seluruh warga Surabaya untuk para korban," ujar dia.

Musibah tersebut, lanjut Ipuk, juga menyisakan duka bagi keluarga besar warga di Kecamatan Pakal. Semua korban, baik yang meninggal maupun dalam perawatan, adalah warga Pakal.

"Keluarga korban juga warga di sekitar kami, warga Benowo, Pakal. Sehingga warga Pakal sangat berduka," kata Syaifudin.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjenguk para korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) yang dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Mojokerto, Senin (16/5).

Baca juga: Polisi nyatakan tak ada pengereman saat kecelakaan bus di Tol "Sumo"

Baca juga: Wali Kota Surabaya jenguk korban kecelakaan bus Tol Sumo


Eri melihat langsung kondisi korban yang tengah mendapatkan perawatan. Bahkan, dia juga memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban yang sedang menunggu di sana.

Diketahui Bus Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi.

Informasi dari pihak kepolisian untuk sementara ini korban tewas kecelakaan sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalai luka-luka.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022