Pulang Pisau (ANTARA) - Seorang warga bernama Fauzi alias Ipau (20) yang dilaporkan hilang ditemukan dengan keadaan sudah meninggal dunia di sungai besar Sebangau Kuala Dusun Barata, Desa Paduran Sebangau, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, diduga menjadi korban serangan buaya.

"Jasad korban ditemukan mengapung pada pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB,” kata Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasi Humas AKP Daspin, Selasa.

Korban Ipau merupakan warga Jalan Desa Murung Raya RT.005 Kecamatan Bakumpai Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, dilaporkan hilang pada pada Ahad (15/5).

Kondisi jasad korban ditemukan sudah membengkak. Pada bahu bagian kiri korban terdapat bekas gigitan yang diduga bekas gigitan buaya.

Baca juga: Pencari kayu galam di Pulang Pisau Kalteng tewas diduga diserang buaya

Baca juga: Warga Pulang Pisau tangkap seekor anak buaya


Selanjutnya, warga mengevakuasi jasad korban ke atas perahu klotok hingga menunggu tim medis dari Puskesmas Sebangau.

Setelah tim dari Puskesmas setempat tiba di TKP, kata Daspin, untuk dilakukan visum, namun keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan jasad korban langsung dibawa pulang ke Marabahan, Kalsel.

Kepala Desa Paduran Sebangau, Kecamatan Sebangau Kuala Bahtiar mengungkapkan korban serangan buaya tersebut tidak jauh dari peristiwa-peristiwa serangan sebelumnya. Lokasi serangan hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penggergajian kayu tempat korban bekerja.

Sebelumnya, kata dia, setelah menerima informasi dari pemilik penggergajian, dirinya langsung berkoordinasi dengan Polsek setempat dan warga melakukan upaya pencarian kepada korban yang dilaporkan hilang diserang buaya, Ahad (15/5) sekitar pukul 14.00 WIB.

"Pemerintah desa setempat bersama masyarakat setempat satu hari sebelumnya telah menggelar rapat untuk mendatangkan pawang agar serangan buaya kepada masyarakat tidak terulang kembali,” kata dia.

Bahtiar juga mengingatkan kepada masyarakat khususnya yang bekerja dan beraktivitas di tepian sungai untuk waspada dan berhati-hati karena Sungai Sebangau sudah dikenal luas menjadi habitat buaya.

"Meningkatnya serangan buaya beberapa waktu belakangan ini juga bisa disebabkan hewan predator ini pada masa sedang menjaga anak-anaknya. Selain itu berkurangnya rantai makanan juga bisa menjadi penyebab terjadinya serangan kepada manusia," ujar Bahtiar.*

Baca juga: Kemunculan anak buaya hebohkan warga desa di Pulang Pisau

Pewarta: Kasriadi/Adi Waskito
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022