Surabaya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) mencatat ekspor di wilayah setempat pada April 2022 mengalami kenaikan sebesar 1,33 persen yakni dari 2,17 miliar dolar AS pada Maret 2022 menjadi 2,20 miliar dolar AS.

Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan dalam siaran pers ekspor impor di Surabaya, Selasa, mengatakan, peningkatan ekspor didominasi sektor industri dengan nilai ekspor mencapai 1,92 miliar dolar AS, dengan peranan sebesar 87,23 persen dari total ekspor pada April 2022.

Berikutnya, kata dia, adalah ekspor sektor pertanian yang mencapai 163,04 juta dolar AS, yang menyumbang peranan sebesar 7,42 persen. Kemudian, sektor migas yang mempunyai peranan sebesar 4,92 persen atau dengan nilai ekspor mencapai 108,07 juta dolar AS.

"Ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai mencapai 9,55 juta dolar AS atau berkontribusi sebesar 0,43 persen," katanya.

Baca juga: BPS: Neraca pedagangan RI April surplus 7,56 miliar dolar AS

Dari total nilai ekspor, tiga komoditas memberikan peranan terbesar pada April 2022, yakni tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian dari katoda yaitu sebesar 7,32 persen.

Posisi kedua dan ketiga adalah komoditas minyak petroleum mentah yang berkontribusi sebesar 4,68 persen serta komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya yang berkontribusi sebesar 4,60 persen dari total ekspor Jawa Timur.

Untuk ekspor nonmigas, kata Dadang, total ekspor Jatim berkontribusi sebesar 95,08 persen dari total kinerja ekspor Jatim, dengan komoditas yang mengalami kenaikan permintaan yakni pupuk, aluminium, lemak dan minyak hewan/nabati, kertas/karton, dan berbagai produk kimia.

"Komoditas yang permintaannya turun yakni daging dan ikan olahan, mesin/peralatan listrik, bahan kimia organik, tembaga, dan perhiasan/permata," katanya.

Sementara itu sepanjang Januari-April 2022 pangsa pasar ekspor Jatim dikontribusi oleh AS, Jepang, China, Malaysia, Vietnam, Thailand, Korea Selatan, India, Belanda dan Australia.

Baca juga: Neraca perdagangan tembus rekor, Airlangga: Ekonomi RI kian tangguh

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022