Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan dukungan terhadap pengembangan Kota Salatiga, Jawa Tengah, sebagai kota gastronomi guna memperkuat daya tarik wisata.

Hal ini disebabkan wisata gastronomi tidak hanya menawarkan pengalaman kuliner, tetapi juga menyajikan pengalaman budaya dan sejarah di balik kehadiran sebuah menu makanan.

“Pemerintah Kota Salatiga pascapandemi COVID-19 mengembangkan wisata gastronomi untuk bisa menjadi daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya usai berbincang dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Salatiga di Gedung Papak Salatiga, Kota Salatiga, dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Sandiaga, beberapa kuliner khas yang menjadi andalan Kota Salatiga, ialah Sate Sapi Suruh, Opor Bebek, Soto Esto, Gecok Kambing, Ronde Sekoteng, Enting-Enting Gepuk, dan Tumpang Koyor.

Adanya ragam kuliner di wilayah tersebut didukung lokasi kota yang strategis karena diapit tiga kota penting, yakni Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta.

"Kemenparekraf sebelumnya juga telah menetapkan Kota Salatiga sebagai salah satu Kota Kreatif. Bahkan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga telah mengusulkan Kota Salatiga menjadi Kota Kreatif Gastronomi," ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga dorong pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia

Pihaknya disebut bakal memberikan dukungan di berbagai sektor, yakni melalui pendekatan anggaran, kunjungan, dan regulasi.

Harapannya, pelbagai program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kian mendukung proses Indonesia menuju adaptasi kebiasaan baru dari pandemi menuju endemi.

Sebagai bagian dari pengembangan destinasi super prioritas Borobudur, Jateng, Kota Salatiga turut didukung untuk menyelenggarakan kegiatan skala nasional maupun internasional.

"Berdasarkan usulan dari komunitas, tadi saya sudah memberikan PR (Pekerjaan Rumah) pada komunitas untuk membuat event (kegiatan)," ucapnya.

Bantuan lain yang diberikan oleh pihaknya untuk mendorong Kota Salatiga menjadi destinasi gastronomi, antara lain pendidikan kuliner, perbaikan kualitas pelayanan, kebersihan, kesehatan, dan digitalisasi.

"Saya ingin agar ekosistem ini juga berpihak pada UMKM-UMKM karena selama ini UMKM terus menopang penciptaan lapangan kerja kita dan pemulihan ekonomi kita. Semua harus bergandengan tangan menyukseskan perjalanan Salatiga sebagai kota gastronomi," ungkap dia.

Dengan beragam bentuk dukungan tersebut, diharapkan pariwisata dan ekonomi kreatif di Salatiga dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja.

Baca juga: Sandiaga resmikan layanan kendaraan listrik di kawasan Candi Borobudur
Baca juga: Pengembangan pariwisata Bali Utara untuk kurangi beban Bali Selatan


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022