Stockholm (ANTARA) - Swedia dan Finlandia akan bersama-sama mengajukan aplikasi keanggotaan di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada Rabu (18/5), kata Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson pada Selasa (17/5).

Keanggotaan NATO akan memperkuat keamanan di Swedia serta di kawasan Laut Baltik, katanya pada konferensi pers dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto yang sedang berkunjung.

Mengajukan aplikasi bersama Finlandia "berarti bahwa kami dapat berkontribusi pada keamanan di Eropa bagian utara," imbuh Andersson.

Keamanan di kedua negara tersebut terkait erat, katanya, dan kerja sama yang erat sangat penting. "Aplikasi NATO bersama kami menjadi sinyal bahwa kami bersatu untuk masa depan."

Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menandatangani aplikasi keanggotaan negara itu di NATO pada Selasa pagi waktu setempat.
 
Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson berbicara pada konferensi pers di Stockholm, Swedia, pada 16 Mei 2022. (Xinhua/Kantor Pemerintah Swedia/Ninni Andersson)Warga memprotes keputusan Swedia mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) di Stockholm, Swedia, pada 16 Mei 2022. (Xinhua/Wei Xuechao)


Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (16/5) mengatakan bahwa Moskow akan merespons jika NATO berupaya mengerahkan infrastruktur militer di wilayah Finlandia atau Swedia.

Niinisto mengunjungi Swedia dari Selasa hingga Rabu. Andersson dan Niinisto kemudian dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Washington pada Kamis (19/5), menurut pemerintah Swedia. 
 
Warga memprotes keputusan Swedia mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) di Stockholm, Swedia, pada 16 Mei 2022. (Xinhua/Wei Xuechao

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022