Hanoi (ANTARA) - Sebagai negara berpaham sosialis-komunis dengan minoritas muslim, Vietnam memang tidak mengatur soal kehalalan makanan, berbeda dengan di Indonesia yang masyarakatnya mayoritas beragama slam.

Deretan warung dan rumah makan banyak di sepanjang jalan-jalan di Kota Hanoi, tetapi tidak ada penanda bahwa makanan yang disajikan halal.

Menu yang mencantumkan nama "Ga" artinya daging ayam, "Bo" berarti daging sapi, sementara "Suon" dan "Lon" adalah daging babi.

Namun, kebanyakan rumah makan menyediakan menu-menu tersebut secara bersamaan. Artinya, tidak ada restoran yang khusus menyediakan makanan tanpa ada menu babi.

Baca juga: Catatan SEA Games - Cuaca yang membuat jarang berkeringat

Sebenarnya ada juga restoran makanan cepat saji persis seperti di Indonesia yang selama ini terkenal dengan produk ayam gorengnya bisa menjadi jujukan.

Namun, jika mencari restoran yang khusus menyajikan makanan halal, singgahlah di Zaynab Halal Food yang berada di Jalan Hang Luoc, Hanoi, yang dikelola oleh orang Vietnam muslim.

Menu makanan yang ditawarkan ala Vietnam-Pakistan, seperti Pho Ga (Pho ayam) hingga nasi dengan lauk ayam goreng yang rata-rata berharga antara 60.000-80.000 dong, sedangkan minuman antara 10.000-20.000 dong.

Ada pula Batavia Halal Indonesia Resto yang beralamat di P. Ngoc Ha Nomor 116, Hanoi, milik orang Indonesia yang satu-satunya menyajikan menu olahan dari Nusantara.

Baca juga: Catatan SEA Games - Lalu lintas Hanoi bikin jantungan

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022