Ini adalah pengingat kuat bagi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, mungkin dengan kecepatan yang sangat cepat, untuk mendapatkan kembali kredibilitas mereka di depan inflasi
London (ANTARA) - Dolar AS rebound pada perdagangan Rabu, sehari setelah kerugian harian terbesar dalam lebih dari dua bulan, karena Ketua Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell memberikan nada yang lebih hawkish ketika bank sentral berjuang untuk mengendalikan lonjakan inflasi.

Powell berjanji bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga setinggi yang diperlukan, termasuk mengambil suku bunga di atas netral, untuk membunuh lonjakan inflasi yang katanya mengancam fondasi ekonomi.

Tingkat netral adalah tingkat di mana kegiatan ekonomi tidak disimulasikan atau dibatasi.

"Ini adalah pengingat kuat bagi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, mungkin dengan kecepatan yang sangat cepat, untuk mendapatkan kembali kredibilitas mereka di depan inflasi," kata Kepala Valas Rabobank, Jane Foley.

"The Fed yang hawkish adalah alasan mengapa sentimen pagi ini terlihat sedikit lebih rapuh daripada kemarin."

Baca juga: Dolar melemah 3 hari beruntun, fokus pasar beralih ke pertumbuhan

Pada pukul 08.10 GMT, indeks dolar AS naik 0,3 persen pada 103,59, setelah sebelumnya menyentuh level terendah dua minggu setelah penurunan 0,9 persen pada Selasa (17/5/2022).

Euro tergelincir 0,3 persen menjadi 1,0516 dolar, membalikkan kenaikan sebelumnya ke level tertinggi satu minggu, sehari setelah pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) Klaas Knot mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Juli dimungkinkan jika inflasi meluas.

Knot adalah salah satu anggota ECB yang lebih hawkish, analis Commerzbank mencatat, menambahkan bahwa pandangannya tidak selalu mencerminkan pandangan mayoritas di dewan ECB.

"Meskipun demikian, dengan membuat komentar ini, Knot membuka garis serangan baru untuk ECB yang hawkish," kata Analis Commerzbank Ulrich Leuchtmann dalam sebuah catatan.

Baca juga: Euro bangkit terhadap dolar, dibayangi pembatasan gas Rusia ke Eropa

Sterling turun 0,7 persen menjadi 1,2406 dolar karena data menunjukkan inflasi Inggris melonjak 9,0 persen bulan lalu ke tingkat tahunan tertinggi sejak 1982, menumpuk tekanan pada pembuat kebijakan untuk membantu rumah tangga menghadapi krisis biaya hidup yang memburuk.

Dolar Australia turun 0,3 persen menjadi 0,70075 dolar AS karena pertumbuhan upah Australia naik lebih kecil dari perkiraan pada kuartal terakhir, membuat investor mengurangi taruhan pada kenaikan suku bunga yang lebih besar.

Angka dari Biro Statistik Australia pada Rabu menunjukkan indeks harga upah (WPI) naik 0,7 persen pada kuartal Maret, meleset dari perkiraan untuk kenaikan 0,8 persen.

Yen naik 0,1 persen menjadi 129,14 per dolar, bertahan stabil tepat di atas level terendah dua dekade pekan lalu.

Di pasar mata uang kripto cukup sepi setelah gejolak minggu lalu. Bitcoin tergelincir sekitar 2,0 persen dan terakhir berada sedikit di bawah 30.000 dolar AS. Ether bertahan di atas 2.000 dolar AS tetapi masih turun 2,9 persen.

Baca juga: Bitcoin catat penurunan beruntun, jatuhnya stablecoin hancurkan kripto
Baca juga: Keuntungan Bitcoin 2021 terhapus dalam kehancuran "stablecoin"

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022