Agenda utama pertemuan kedua G20 Empower ini adalah membahas urgensi peran perempuan dalam UMKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Yogyakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak/PPPA mengajak semua pihak termasuk perusahaan swasta untuk membantu pengusaha usaha kecil dan menengah perempuan yang saat ini masih membutuhkan dukungan keuangan dan keahlian untuk terus berkembang.

"Peran perempuan dalam menumbuhkan perekonomian nasional cukup tinggi mengingat 43 persen UKM formal dimiliki perempuan dan berkontribusi untuk 9,1 persen total PDB," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga kepada pers di sela Plenary Meeting Kedua G20 Empower di Yogyakarta, Rabu.

Salah satu dukungan yang telah dan akan terus digaungkan oleh kementerian adalah makin bertambahnya jumlah advokat yang bersedia memberikan bimbingan kepada pengusaha UKM perempuan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. "Jumlah advokat terus bertambah dari yang semula 26 kini sudah bertambah menjadi 60 advokat," katanya.
Baca juga: Koalisi Perempuan Pebisnis: Budaya paternalistik hambat pemberdayaan

Advokat, katanya, akan terus melakukan pendampingan dan bimbingan kepada pengusaha UKM perempuan dan akan terus melakukan evaluasi sudah sejauh mana kemajuan yang sudah dilakukan para pengusaha perempuan.

Sampai saat ini, kata Bintang, advokat sudah menginisiasi 142 desa yang disebut "Ramah Ibu dan Anak" dengan terus melakukan pendampingan. "Jumlahnya Ramah Ibu dan Anak diharapkan akan terus bertambah dengan semakin banyaknya perempuan pengusaha UKM," katanya.

Bintang menambahkan, salah satu bentuk bantuan dari pihak swasta dalam memberdayakan pengusaha UKM perempuan adalah yang dilakukan oleh XL Axiata dengan programnya yang disebut Sisternet yang telah menyasar hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
Baca juga: Perempuan lintas profesi salurkan bantuan kepada 450 pengusaha mikro

Chair G20 Empower yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya menyebutkan bahwa fokus pertemuan ini sejalan dengan tema besar G20 Presidensi Indonesia 2022 Recover Together, Recover Stronger dan tema utama kedua G20 Empower 2022 yaitu Mendorong Peran UMKM milik perempuan sebagai penggerak ekonomi.

“Agenda utama pertemuan kedua G20 Empower ini adalah membahas urgensi peran perempuan dalam UMKM sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi. Pemerintah dan kalangan usaha swasta perlu mendorong penerapan kebijakan dan praktik lebih jauh sebagai dukungan kepada UMKM milik perempuan agar mampu menghadapi segala tantangan yang ada,” kata Yessie.
Baca juga: Perempuan diminta manfaatkan teknologi informasi untuk berkembang

Masih dalam rangkaian pertemuan kedua G20 Empower ini, juga dilaksanakan pertemuan yang membahas mengenai membangun kembali produktivitas kaum perempuan usai pandemi.

Pembahasan akan berkisar pada mengapa pemerintah perlu untuk meningkatkan kembali produktivitas perempuan usai pandemi, serta bagaimana sektor swasta dapat mendorong produktivitas perempuan pascapandemi tersebut.

"XL Axiata terus berkomitmen untuk mendukung dan mendampingi pengusaha UKM perempuan untuk memberdayakan perekonomian nasional," kata Yessie.

Baca juga: Ketua W20: perempuan Indonesia mainkan peran utama dalam UKM

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022